Quantcast
Channel: Desain Villa – PT. Architectaria Media Cipta
Viewing all 112 articles
Browse latest View live

Ashoka Canggu: Desain Villa Kombinasi Antara Gaya Skandinavia Dengan Gaya Bali

$
0
0

Review mengenai desain villa Ashoka Canggu di Bali yang menerapkan konsep desain ala Skandinavia dan Tradisional Bali oleh Mencke & Vagnby dan Peter Sand.

Apakah Anda senang menghabiskan waktu liburan Anda di luar kota dan menyewa sebuah villa untuk menginap? Jika ya, lantas Apa alasan Anda memilih menginap di villa? Mungkin jawaban Anda akan beragam. Namun, beberapa orang terindikasi lebih menyukai menginap di villa daripada menginap di sebuah hotel atau penginapan biasa karena desain sebuah villa biasanya tak jauh berbeda dengan desain rumah-rumah biasa.

Dengan menginap di villa, kita akan merasa seperti tinggal di rumah. Villa juga biasanya dipilih oleh mereka yang bepergian dengan keluarga atau rombongan dalam jumlah banyak.

Hal yang membedakan villa dengan rumah biasa

Karena villa bisanya ditujukan sebagai tempat untuk berlibur dan relaksasi, maka sebuah villa diharapkan menjadi area dengan tingkat kenyamanan yang tinggi yang dapat memanjakan seluruh penghuni villa. Desain arsitektur bangunan dan interior ruangan villa terkadang sangat mirip dengan rumah. Mungkin, hal yang membedakan sebuah villa dengan rumah adalah fungsi dan lokasinya. Villa ditujukan untuk kepentingan komersial sehingga lebih banyak untuk disewakan secara berkala sebagai tempat untuk rileksasi.

Sedangkan sebuah rumah cenderung digunakan untuk kebutuhan sendiri, meski tak jarang rumah pun bisa digunakan untuk tujuan komersial seperti disewakan. Mungkin, ciri yang paling membedakan dari rumah dengan villa adalah lokasinya. Villa cenderung berlokasi di tempat-tempat yang dekat dengan lokasi wisata seperti pegunungan, air terjun, maupun pantai. Tak heran bila villa lebih menyasar pengunjung tempat wisata sebagai target market penyewaan villa.

Desain Villa Ashoka Canggu, Bali – Exterior View 1 (by: Mencke&Vagnby, Peter Sand)

Ketika terfikir kata Villa di Indonesia, mungkin Bogor, Puncak, Bandung, atau Lembang adalah kata-kata yang ada di benak Anda. Memang benar, daerah-daerah tersebut merupakan daerah dimana terdapat banyak sekali villa-villa untuk disewakan. Daerah tersebut kebanyakan beriklim sejuk dan berada di kawasan dataran tinggi yang dekat dengan lokasi wisata pegunungan. Tak heran bila daerah tersebut menjadi andalan bagi mereka yang ingin menginap di sebuah Villa.

Namun demikian, bukan berarti daerah tersebut adalah satu-satunya daerah di Indonesia dimana kita dapat dengan mudah menjumpai villa. Di kota-kota atau di tempat-tempat lain, kita juga dapat menemui sebuah penginapan berkonsep villa.

Salah satu daerah yang menyediakan penginapan berkonsep villa ini dapat kita temui di seputaran Bali. Ya, Bali memang sebuah kawasan yang banyak menyajikan destinasi wisata yang eksotis yang mampu mengundang banyak wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk datang dan menikmati wisata di Bali.

Pada artikel kali ini kita akan menampilkan sebuah ulasan mengenai desain villa di Bali dengan nuansa Balinya yang sangat kental dipadukan dengan konsep desain ala Skandinavia. Proyek ini sendiri ditangani oleh tim desainer profesional Mencke & Vagnby yang bekerja sama dengan Peter Sand. Berikut ulasanya..

Desain Villa Ashoka Canggu, Bali – Exterior View 2 (by: Mencke&Vagnby, Peter Sand)

Ashoka Canggu: Desain Villa di Bali dengan menerapkan kombinasi konsep Skandinavia dan tradisional Bali

Desain villa di kali ini mungkin cukup menarik perhatian Anda. Menerapkan kombinasi konsep antara Skandinavia dengan desain tradisional Bali, Villa ini berdiri di atas tanah seluas 300m persegi. Pembangunan villa ini sendiri bukan untuk tujuan komersial, melainkan untuk kebutuhan pribadi dari pasangan yang berasal dari Hongkong.

Mereka memilih Bali sebagai lokasi pendirian villa yang difungsikan sebagai tempat tinggal saat menghabiskan liburan musim panas di Bali. berlokasi di sebuah desa bernama Canggu, villa ini memiliki lantai dasar yang dirancang terbuka dan terhubung dengan taman serta kolam renang. Dari sini, kita dapat menikmati pemandangan hijaunya persawahan di sekitar desa yang berada di sebelah barat villa ini.

Desain Villa Ashoka Canggu, Bali – Ground Floor (by: Mencke&Vagnby, Peter Sand)

Desain Villa Ashoka Canggu, Bali – Living Room View (by: Mencke&Vagnby, Peter Sand)

Desain Villa Ashoka Canggu, Bali – Bedroom View (by: Mencke&Vagnby, Peter Sand)

Di bagian dalam ruangan villa, kita dapat dengan mudah menemui material batuan-batuan khas Bali yang diaplikasikan pada dinding dan difungsikan sebagai struktur utama pada bangunan. Dinding batu tersebut diharapkan mampu menciptakan bias antara bagian dalam dan luar ruangan villa. Hal yang sama juga diterapkan pada lantai, dimana lantai juga dibuat dari batuan khas Bali. semua ini ditujukan untuk membuat kesan yang lebih tradisional dan menyerupai rumah-rumah Bali.

Desain Villa Ashoka Canggu, Bali – Bathroom View (by: Mencke&Vagnby, Peter Sand)

Kontras dengan lantai dasar banguan, ruangan di lantai pertama menggunakan beton putih agar dapat merefleksikan cahaya alami dari sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan. Sedangkan kamar mandinya sendiri didesain menyerupai sebuah goa dan di tempat ini pun masih menggunakan batuan lokal sebagai material untuk lantai. Di langit-langit kamar mandi terdapat kaca sehingga kita dapat langsung melihat pemandangan langit dari dalam.

Secara keseluruhan, villa ini menerapkan desain bentuk “V”. Di sisi bangunan villa terdapat kolam renang yang dikelilingi oleh pohon palem. Sisi estetika villa ini diperkuat dengan adanya sebuah taman bunga yang berada tak jauh dari kolam renang. Taman bunga tersebut mampu memberikan nuansa tersendiri yang menambah keelokan pemandangan di sekitar villa Ashoka Canggu.

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ashoka Canggu: Desain Villa Kombinasi Antara Gaya Skandinavia Dengan Gaya Bali is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Karakteristik Arsitektur Bali – Sebuah Desain Arsitektur yang Merefleksikan Konsep Tri Loka

$
0
0

arsitektur gaya balai - villa 1

Mengenal konsep yang diadaptasi oleh arsitektur Bali serta unsur-unsur sakral yang selalu hadir dan menjadi karakter dari gaya arsitektur ini.

Bali, nampaknya pesona dari pulau ini masih tetap menyita perhatian orang-orang. Tak hanya dikagumi karena kecantikan pulau dan pantainya, Bali juga disukai para pelancong baik lokal maupun internasional karena seni dan tradisi yang sangat menonjol pada segala bidang. Hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat dan tatanan sosial Bali, unsur seni dan tradisi ini selalu melekat. Mulai dari upacara, perayaan keagamaan, pakain-pakaian yang dikenakan, hingga gaya dan desain arsitektur di rumah dimana mereka tinggal. Semua aspek kehidupan bermasyarakat tersebut sangat kental dengan nuansa seni dan tradisi Bali.

Pada segi arsitekturnya, Bali memiliki suatu ciri khas yang berbeda dan kuat. Arsitektur Bali sangat digemari dimana-mana, hingga di mancanegara. Meskipun pada beberapa bagian masih terdapat unsur-unsur Hindu Jawa kuno, Bali tetap memiliki ciri khasnya tersendiri. Adapun contoh dari sebuah bangunan beraksitektur Bali ini bisa kita lihat pada artikel review beberapa waktu yang lalu tentang Villa Ashoka Canggu milik seorang wisatawan asal Hongkong yang didirikan di Bali. Unsur-unsur Bali yang sangat kental terlihat disitu adalah keberadaan patung Bali. Unsur-unsur seperti inilah yang membedakan gaya arsitektur Bali dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Ingin tahu unsur-unsur apa sajakah itu yang menjadikan ciri khas arsitektur Bali? simak penjelasan di bawah ini.

1. Adanya Pura / kuil umat Hindu

Kedatangan agama Hindu di pulau Bali memberikan dampak yang cukup signifikan, terutama pada gaya arsitekturnya. Arsitektur Bali secara umum didominasi pengaruh dari Hindu sejak kedatangan Majapahit ke pulau ini pada sekitar abad 15. Kedatangan Majapahit ini juga meninggalkan kebudayaan berupa teknik pahatan untuk batu yang kemudian difungsikan sebagai patung atau Pura. Karya-karya pahatan dari batu tersebut kemudian menjadi salah satu benda yang diletakkan di luar rumah. Seiring dengan berkembangnya jaman, kehadiran patung dan Pura kecil begitu melekat dan identik dengan gaya arsitektur Bali, sehingga tak lengkap rasanya bila kita ingin mendesain rumah kita dengan arsitektur Bali tanpa kehadiran salah satu dari 2 hal tersebut.

Pada agama Hindu sendiri terdapat konsep “Tri loka”, yakni pemisahan eksistensi antara alam para Dewa, alam manusia, dan alam iblis/roh jahat. Konsep ini kemudian direfleksikan dari bentuk Pura Balinya dan menjadikan Pura ini sedikit berbeda dengan Pura yang ada di India, negara dimana agama ini berasal. Mayoritas Pura di Bali didesain dengan 3 tingkatan, dimana tingkat tertinggi merepresentasikan tingkat kesakralan dan pemujaan untuk Dewa-Dewa atau Sang Hyang Widi.

arsitektur gaya balai - pura

Desain Arsitektur Bergaya Bali – Pura

2. Mendapat pengaruh dari Unsur-Unsur Kebudayaan Polinesia

Polinesia atau pemujaan kepada banyak dewa merupakan kebudayaan awal yang yang eksis di pulai Bali sebelum kedatangan Hindu ke pulau tersebut. Maka dari itu, di beberapa gaya arsitekturnya masih dapat kita temui unsur-unsur kebudayaan ini. Orang-orang Bali kerap membangun Pura atau rumah mereka dengan konsep terbuka, terutama untuk hal-hal yang bersifat peribadatan/pemujaan kepada dewa-dewa. Bahkan, kita sering meilhat dalam satu kompleks Pura terdapat lebih dari satu Pura dimana masing-masing Pura digunakan untuk memuja Dewa yang berbeda.

Untuk bangunan-bangunan yang tidak didesain untuk kegiatan pemujaan, bangunan tersebut kebanyakan dibuat dari bambu dan material lain yang kental akan nuansa alaminya, seperti batuan-batuan alam.

3. Berorientasi pada hal-hal yang bernuansa sakral

Gaya arsitektur Bali yang asli tidak dibuat dengan sembarangan, melainkan dengan konsep dan perhitungan yang matang dan merepresentasikan kesakralan. Tak hanya pada bangunan Pura atau rumah-rumah pribadi, bangunan-bangunan kecil juga kerap didesain dengan mempertimbangkan konsep ini. Bahkan, terdapat salah satu manuskrip Hindu yang dijadikan pedoman dalam membangun rumah. Manuskrip tersebut berjudul “Lontar Asta Kosala Kosali”, disini terdapat gambaran mengenai orientasi dan lay out dari sebuah bangunan yang ideal. Manuskrip lain yang juga banyak memberikan pengaruh pada arsitektur Bali adalah Lontar Asta Bumi, Lontar Asta Dewa, Lontar Wisma Karma dan Lontar Dewa Tattwa. Meskipun terdapat banyak sumber, secara umum arsitektur Bali masih tetap mengadopsi konsep Tri loka, dimana alam manusia berada di tengah antara alam Dewa – Dewa dengan alam iblis atau roh jahat.

arsitektur gaya balai - villa 2

Desain Arsitektur Bergaya Bali – Villa

4. Struktur Rumah Tradisional Bali

Seperti yang sering kita lihat di beberapa media, rumah-rumah di Bali cenderung memiliki struktur yang kompleks namun tertata rapi. Rumah-rumah beraksitektur tradisional Bali tak hanya terdiri atas satu unit stuktur, tapi lebih mengarah ke sekumpulan bangunan-bangunan dimana setiap bangunan dihuni satu kepala keluarga. Biasanya, mereka yang tinggal di kompleks ini merupakan keluarga besar dan berasal dari keturunan yang sama. Di sekeliling kompleks bangunan ini dibangun tembok yang tak terlalu tinggi, namun cukup memisahkannya dengan dunia luar.

Pada komplek bangunan ini terdapat satu Pura untuk sembahyang, dapur yang digunakan untuk bersama, area untuk tidur, serta area untuk pertemuan penting/perjamuan. Untuk tujuan itu, biasanya pada kompleks bangunan ini dibangun 2 macam, yakni paviliun untuk menerima tamu serta paviliun khusus untuk upacara adat dan ritual keagamaan.

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Karakteristik Arsitektur Bali – Sebuah Desain Arsitektur yang Merefleksikan Konsep Tri Loka is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Review Cottage di Clear Lake, Ontario Karya MacLennan Jaunkalns Miller Architects

$
0
0

clear lake cottage - exterior design view 1

Review mengenai desain Cottage 4 musim di Ontario yang mengintegrasikan unsur – unsur modern, tradisional, dan natural.

Saat mendengar istilah ‘Cottage’ apa yang lantas terbayang di benak Anda? Tentunya, sebuah kesan akan tempat tinggal yang nyaman yang biasanya berada di lokasi yang nyaman pula. Ya, tidak seperti rumah biasa, Cottage lebih banyak difungsikan sebagai area berlibur untuk menenangkan diri setelah lelah akan rutinitas sehari – hari. Dan karena itulah, Cottage biasanya berlokasi di area yang dekat dengan alam, misalnya di area pegunungan, dataran tinggi, pantai, atau danau.

Sebuah Cottage idealnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang yang tinggal di dalamnya. Kali ini, kita akan mereview salah satu Cottage yang tergolong telah memenuhi standar kenyamanan itu sendiri, yakni sebuah cottage milik sebuah keluarga dari Toronto. Ukuran Cottage sendiri cenderung sedang, yakni berkisar antara 215 m2. Keluarga tersebut mengidamkan sebuah Cottage dengan nuansa alam yang kental dan dapat digunakan untuk liburan 4 musim. Dalam artian, kapanpun keluarga tersebut memutuskan untuk berlibur ke Cottage ini, maka ia tak perlu khawatir dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dan akhirnya, diputuskanlah pembangunan Cottage di area Clear Lake, Seguin Township, Ontario.

Sekilas Tentang Clear Lake Cottage

Pada dasarnya, pembangunan Cottage ini tidaklah 100% dari awal karena sebelumnya telah ada bangunan serupa di tempat tersebut. Sehingga, pembangunan Cottage kali ini lebih mengarah ke renovasi dan rekonstruksi dari bangunan semula. Proyek yang ditangani langsung oleh MacLennan Jaunkalns Miller Architects (MJMA) ini bertujuan agar karakter pedesaan yang akan ditekankan dapat menyatu dengan keheningan alami yang ditawarkan area sekeliling danau. Namun, tak lupa sang arsitek perlu memasukkan unsur – unsur modern yang nantinya akan menyatu dengan alam, sehingga tercipta ‘feel’ Cottage yang sesungguhnya.

clear lake cottage - interior design view 3

Desain Interior Ruangan Dengan Bukaan Besar ke Danau

Unsur modern sekaligus tradisional yang bisa kita temui disini dapat kita lihat dari karakteristik Skandinavia, dimana karakter ini begitu digemari oleh sang pemilik dan ia mengingingkan agar karakter Skandinavia dapat dilibatkan dalam pembangunan Cottage ini. Hal ini juga menguntungkan dari segi biaya, karena cenderung desain ala Skandinavia cenderung sederhana namun tetap terlihat apik. Dan hasilnya, terciptalah sebuah kombinasi unik antar modern, industrial, dan tradisional ala pedesaan.

clear lake cottage - interior design view 1

Desain Interior Bergaya Industrial dan Modern Skandinavia

Desain Eksterior Cottage

Saat kita meginjakkan kaki di halaman depan, maka segera kita akan disuguhkan dengan area halam yang luas dengan pintu gerbang yang masih dipertahankan sesuai aslinya. Bangunan Cottage ini sendiri sevcara umum menghadap ke timur, sehingga sang pemilik rumah bisa merasakan kehangatan dari sinar matahari setiap paginya. Namun, mereka tak perlu khawatir bila cahaya mataharinya akan terlalu menyilaukan. Karena, di depan Cottage telah berdiri rimbunan pepoohonan yang tak hanya menghalau sinar matahari berlebih, tetapi juga menghalau air danau agar tak mencapai area Cottage.

clear lake cottage - exterior design view 2

Desain Fasad Bergaya Industrial dan Modern Skandinavia

Desain muka Cottage yang dibuat seperti itu bukan tanpa tujuan, karena hal ini tentu saja didasarkan dari keinginan klien. Setidaknya, ada 4 konsep yang ingin dihadirkan pada desain muka Cottage kali ini, yakni penggunaan garis – garis yang tegas, memaksimalkan potensi cahaya matahari, adanya koneksi dengan area outdoor, serta pengintegrasian antara bangunan dengan lingkungan sekitar. Untuk merealisasikan konsep – konsep dasar tersebut, dibangunlah atap yang berbentuk landai, menyesuaikan dengan lanskap sekitar. Model atap seperti ini selain lebih terasa menyatu dengan alam, juga bermanfaat agar salju yang turun di musim dingin langsung berguguran ke tanah tanpa perlu menumpuk di atap. Adapun atap landai yang diterapkan memiliki bentuk singular, sehingga lebih menghamat budget.

Desain Interior Cottage

Beralih ke bagian dalam ruangan, ada 4 bagain utama yang ingin ditekankan pada Cottage ini, yakni kamar tidur utama, kamar tidur tambahan, ruang baca, serta ruang tamu. Ruangan – ruangan tersebut didesain serta dibangun dengan mengutamakan sisi privasi bagi penghunnya. Mula – mula, ruangan dibagi ke dalam 2 baris yang ditentukan berdasakan sisi privasi yang ingin lebih ditekankan. Ruang tamu dan kamar tidur utama berada pada bagian muka sehingga langsung menghadap ke danau. Sedangkan kamar tidur tambahan mengikuti di belakangya dan diakhiri dengan loteng di bagian paling akhir. Selain itu, ke semua ruangan tersebut dibangun mulai dari utara hingga selatan untuk memaksimalkan view dari lokasi danau Ontario tersebut.

clear lake cottage - interior design view 2

Desain Interior Cottage dengan View/Bukaan Menghadap Danau

clear lake cottage - interior design view 4

Desain Interior Dapur Bergaya Modern Skandinavia

Dengan demikian, maka setiap ruangan akan memiliki view hutan dan juga view danau sekaligus. Di serambi depannya, kita akan menemui partisi bifolding yang dapat dibuka selebar 50%, sehingga memungkinan udara segar dan paparan sinar matahari masuk ke dalam Cottage dengan intensitas yang tak terlalu berlebihan. Pembangunan ruangan model seperti itu mampu memaksimalkan area danau bagian luar, sehingga ruangan dapat langsung menghadap ke arah danau dengan lebih leluasa. Melalui cara ini pula, desain interior dan eksterior Cottage bisa menyatu dengan kondisi alam sekitar.

Material yang Digunakan

Untuk bahan – bahan yang digunakan, Cottage ini lebih banyak mengeksploitasi penggunaan kayu lapis Douglas Fir. Hal ini disesuaikan dengan klien yang memang menginginkan dinding interior yang non-drywall. Sedangkan pada kamar tidur serta bar, kayu oak lebih banyak digunakan. Namun, kayu oak ini tak berperan signifikan, karena hanya merupakan ekstensi dari material utama. Tak jarang, di beberapa bagian penggunaan kayu – kayu pinus dan cedar juga banyak diterapkan.

Anda tertarik dengan desain cottage sesuai dengan konsep diatas?

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Review Cottage di Clear Lake, Ontario Karya MacLennan Jaunkalns Miller Architects is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Desain Rumah Pedesaan khas Belgia oleh Pascal François Architects

$
0
0

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_11

Ulasan mengenai desain rumah pedesaan yang unik di Belgia dengan keberadaan kandang kuda yang menyatu dengan bangunan utama.

Rumah – rumah di pedesaan biasanya memiliki karakter serta fitur – fitur yang berbeda dengan rumah yang ada di perkotaan. Rumah – rumah tersebut biasanya dilengkapi dengan kandang, entah di samping atau di belakang rumah, di mana kandang ini digunakan untuk memelihara hewan ternak, misalnya ayam, kambing, dan kuda. Keberadaan kandang untuk memelihara hewan ternak ini tentunya sukar kita dapatkan di rumah – rumah modern yang berada di kawasan perkotaan. Sebab, kebanyakan rumah – rumah modern di perkotaan memiliki lahan yang sangat terbatas, terlebih yang tinggal di perumahan.

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_1

Desain Eksterior – view 1

Selain itu, jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain begitu dekat, bahkan bisa dikatakan menempel. Maka, hal ini tak memungkinkan bagi sebuah keluarga untuk memiliki kandang yang digunakan untuk memelihara hewan ternak.

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_16

Desain Interior – Dapur dan Entrance

Fenomena rumah pedesaan juga bisa kita jumpai di Belgia. Studio arsitektur Pascal François Architects baru saja menyelesaikan sebuah proyek, yakni sebuah rumah 2 lantai di Belgia. Yang membuat proyek kali ini cukup unik yakni sang arsitek diminta menyisipkan ruangan – ruangan baru di atas kandang agar bisa ditempati oleh manusia. Cukup eksentrik memang, namun ide arsitektur ini bukan dibuat tanpa alasan.

Sekilas tentang proyek desain dan renovasi yang ditangani Pascal François Architects

Pascal François Architects mendesain dan merenovasi bangunan ini karena bangunan lama sudah dihancurkan. Lokasi bangunan ini tepatnya berada di Lokeren, yakni Belgia bagian utara. Bangunan ini didirikan persis di atas tanah dari bangunan yang lama, dengan menyisipkan ruangan 1 lantai yang bisa digunakan untuk tempat tinggal.

Dapur, ekstensifikasi dari bangunan utama yang dibangun secara terpisah

Di ruangan atas, kita bisa menjumpai sebuah dapur yang nyaman, namun dapur ini letaknya tidak langsung terhubung dengan struktur utama bangunan ini. Dapur ini sebenarnya ekstensifikasi dari bangunan utama. Letaknya dibuat sedemikian rupa menghadap ke arah timur agar mendapat paparan sinar matahari di pagi hari. Selain itu, dapur ini juga didesain tidak langsung terhubung dan menempel dengan bangunan utama dikarenakan adanya larangan dari pemerintah lokal agar membatasi luas sebuah bangunan.

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_17

Desain Interior – Dapur view 1

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_21

Desain Interior – Dapur view 2

Ya, pemerintah Belgia memang melarang sebuah bangunan dibangun dengan luas melebihi 1000 meter persegi. Padahal, bila digabungkan, luas kandang dengan luas rumah akan lebih dari 1000 meter persegi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dibuatlah dua bangunan yang terpisah sehingga bangunan ini mendapat ijin oleh pemerintah lokal untuk didirikan. Dalam pelaksanaannya pun tidak mudah, secara dari luar bangunan ini memang tampak seperti bangunan yang menyatu. Tak ayal, proses perijinan bangunan ini membutuhkan waktu hingga 2,5 tahun.

Kombinasi yang unik antara keberadaan rumah utama dengan kandang

Bangunan ini memang sekilas nampak sangat minimalis, seperti kotak – kotak yang disusun sejajar. Bangunan rumah sendiri berada tegak lurus dengan kandang. Sebagai cladding nya, digunakan panel – panel dari keramik dan diletakkan di setengah bagian atas keseluruhan struktur bangunan. Bagian yang lebih rendah atau di bawahnya ditutupi dengan palang – palang kayu yang disusun secara vertikal. Penyusunan palang – palang ini dilakukan dengan cara yang cukup unik, yakni dengan cara selang – seling.

Banyaknya bilah – bilah kayu yang mendominasi eksterior bangunan

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_10

Desain Eksterior – Bilah-bilah Kayu

Pintu masuk di rumah ini juga tersusun dari bilah – bilah kayu, sehingga nampak menyatu dari keseluruhan konsep rumah. Dan ketika kita memasuki ruangan di dalam bangunan ini, kita akan langsung dihadapkan pada sebuah jendela yang berukuran cukup besar yang langsung menuju ke pemandangan fitur – fitur dekoratif dari air yang berada di dinding bangunan di sebelahnya.

Desain ruang tamu dan ruang makan monokromatik

Secara keseluruhan, bangunan ini menampilkan desain ruang tamu dan ruang makan yang monokromatik. Sedangkan ruang kerjanya berada di seberang ujung dari bangunan ini. Untuk melengkapi bangunan rumah ini, di lantai atas dibanguan 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi.

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_29

Desain Interior – Ruang Tamu/Keluarga

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_23

Desain Interior – Ruang Makan view 1

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_24

Desain Interior – Ruang Makan view 2

“Kandang hewan ternak, salah satu bagian dari rumah yang tak boleh dilupakan”

Meski sejatinya bangunan ini telah dilengkapi dengan rumah tinggal, namun kandang yang ada di lantai bawah masih digunakan hingga sekarang. Kandang tersebut digunakan untuk menyimpan hewan ternak, yakni kuda. Sehingga, hasilnya adalah sebuah bangunan khas pedesaan yang mampu menggabungkan hal – hal yang tradisional dengan modern dan keduanya bisa saling berkomplemen.

Barn-by-Pascal-Francois-Architects_ss_3

Massa Bangunan Rumah Tinggal dan Kandang

Kandang yang ada di bangunan ini sendiri semakin menguatkan karakter yang ingin ditonjolkan pada bangunan ini. Letaknya yang cukup apik, yakni terlihat ‘tersembunyi’ dibalik bilah – bilah kayu yang banyak dipasang di sekeliling bangunan. Tak ayal, beberapa pintu pun harus dibuat untuk memudahkan pemilik bangunan dalam mengeluarkan dan memasukkan kuda ke dalam kandang.

Desain arsitektur seperti ini pastinya akan banyak menghemat tempat dan meningkatkan efektifitas bangunan. Kita bisa mengadaptasi gaya desain bangunan ini untuk rumah – rumah di pedesaan di Indonesia yang masih memiliki kandang untuk memelihara ternak.

..

Architectaria – Arsitek dan Perencana

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain Rumah Pedesaan khas Belgia oleh Pascal François Architects is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Krampon House: Hunian Unik di Atas Lahan Berbatu Karya Shogo Aratani

$
0
0

Krampon-by-Shogo-Aratani_3

Review tentang desain arsitektur Krampon House, yakni sebuah hunian unik yang dibangun di atas lahan berbatu di daerah Hyogo, Jepang karya Shogo Aratani.

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah rumah bisa berdiri tegak di atas lahan yang sepenuhnya terdiri atas batuan? Tentu hal ini agak sulit diwujudkan karena lahan berbatu cenderung kurang stabil. Namun di tangan arsitek asal Jepang, Shogo Aratani, hal tersebut mungkin saja bisa terwujud, seperti pada desain Krampon House berikut ini.

Krampon house merupakan rumah yang dibangun oleh Shogo Aratani di atas lahan berbatu yang miring dan curam di daerah Hyogo. Rumah ini dijuluki Krampon atau Crampon berkat adanya level yang seakan – akan ‘menancap’ ke dalam tanah di mana dan berfungsi sebagai jalan pintas yang mempemudah kita menuju ke level rumah yang berada di atas tebing berbatu.

Deskripsi singkat proyek Krampon House

Lokasi : Hyogo, Jepang
Fungsi : Tempat tinggal pribadi
Struktur : Timber frame
Luas Total Area : 360,35 M2
Luas Bangunan : 104,53 M2
Luas Lantai Keseluruhan: 136,65 M2 (lantai pertama 85,05 M2 dan lantai kedua 52,60 M2)
Teknisi struktur : S3 Assosiates Inc.
Kontraktor : Amerikaya Co.,Ltd

Krampon-by-Shogo-Aratani_2

Desain Eksterior Krampon House – view 2

Bangunan terbagi ke dalam 3 blok dengan 2 level dengan yang berbeda

Krampon house ini merupakan rumah dengan dua lantai yang berdiri di lahan yang berbatu dengan kemiringan lahan yang tidak sama, di mana salah satu area lebih tinggi sementara area lainnya lebih rendah. Untuk mensiasatinya, sang arsitek membagi – bagi bangunan rumah ke dalam beberapa blok yang saling berhimpitan dengan menyesuaikan kemiringan lahan berbatu ini, seperti yang terlihat dari foto – foto hasil jepretan fotografer Yutaka Kinumaki.

Sebuah blok disisipkan di area yang landai dengan ketinggian yang sejajar dengan bagian tertinggi dari tebing ini agar didapatkan area yang datar. Selain itu, keberadaan blok sisipan itu untuk mempermudah pembangunan – pembangunan blok atau bagian rumah yang ada di atasnya. Di atas blok tersebut, dibangun sebuah blok lagi. Sehingga secara keseluruhan, ada 3 blok yang dibangun dalam satu area ini.Masing – masing blok dibangun secara berjajar dan harmoni, sehingga terlihat menyatu. Juga, keberadaan masing – masing blok ini disesuaikan dengan kontur lahan tebing yang curam dan berbatu.

Krampon-by-Shogo-Aratani_14

Desain Interior Krampon House – view 1

3 blok yang saling berhimpitan itu meski dari luar terlihat seperti terpisah, namun sejatinya ketiga blok tersebut menyatu dan saling terhubung di bagian dalamnya. Di blok yang paling bawah, terdapat sebuah tangga utama yang menghubungkannya dengan 2 blok yang lain. Area ini juga difungsikan sebagai perpustakaan pribadi di mana pemilik rumah menyimpan koleksi – koleksi bukunya dalam rak – rak yang terjajar dengan rapi di sini. Area ini juga digunakan oleh pemilik rumah untuk menghabiskan waktunya dengan membaca. JJajaran rak – rak buku tidak hanya terpusat di suatu area, melainkan juga dapat kita temukan di pinggir – pinggir ruangan/blok sekaligus di titik – titik pertemuan blok tersebut.

Krampon-by-Shogo-Aratani_9

Desain Interior Krampon House – view 2

Ruang tamu dengan akses pemandangan perbukitan di sekitar rumah

Ruang tamu pada Krampon House ini berada di lantai atas. Hal ini dimaksudkan agar tamu yang berkunjung ke rumah ini bisa langsung dihadapkan pada pemandangan perbukitan yang hanya bisa diakses dari lantai atas. Dengan demikian, para tamu akan merasa lebih dekat dan lebih nyaman berada di sini dengan pemandangan alam yang disuguhkan di hadapannya. Ruang tamu ini langsung dihubungkan dengan dek kayu yang berada di atap, yang bisa dengan mudah diakses dari ruang tamu ini. Dari dek ini, pemandangan di sekitar rumah bisa diakses dengan lebih leluasa.

Krampon-by-Shogo-Aratani_10

Desain Interior Krampon House – view 3

Sebuah skylight nampak terpasang di atas ruang tamu ini. Karena blok/volume bagian atas ini diapit oleh 2 buah pohon besar, yakni pohon cherry dan pohon champor, maka dengan adanya skylight, dari dalam ruang tamu ini kita bisa melihat cabang – cabang kedua pohon tersebut menjuntai di atap rumah.

Krampon-by-Shogo-Aratani_1

Desain Interior Krampon House – view 4

Tak jauh dari ruang tamu, atau lebih tepatnya di blok bagian selatan, terdapat kamar mandi. Sementara itu, area – area privasi lebih banyak dipusatkan di level yang rendah karena area ini memiliki mobilitas paling sedikit dibandingkan level atasnya.

Krampon-by-Shogo-Aratani_7

Desain Interior Krampon House – view 5

Krampon-by-Shogo-Aratani_8

Desain Interior Krampon House – view 6

Dapur dengan tampilan elegan dan berkelas

Pada bagian dapur, countertop dari stainless steel mendominasi tampilan dapur sehingga menciptakan nuansa dapur yang elegan dan berkelas. Di samping dapur juga terdapat pintu kaca yang menghubungkan dapur dengan balkon kecil di luar.

Krampon-by-Shogo-Aratani_12

Desain Interior Krampon House – view 7

Krampon-by-Shogo-Aratani_13

Desain Interior Krampon House – view 8

Material yang digunakan

Panel – panel berbahan black powder-coated metal berfungsi sebagai cladding pada dinding eksteriornya. Di level atau blok yang paling rendah, kita juga bisa menemukan dinding penahan yang terbuat dari beton yang juga berfungsi sebagai akses masuk menuju blok atau level yang lebih tinggi. Di samping itu, panel dari black powder-coated metal, material lain yang digunakan pada bangunan ini antara lain triplek Basswood yang digunakan pada atapnya. Sementara dindingnya, sang arsitek memilih menggunakan Plasterboard t12.5 yang diberi cat emulsi. Pada lantainya, digunakanlah material jenis Ash flooring t18. Terakhir, untuk finishing, tim ini menggunakan lapisan siding / cat minyak.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Krampon House: Hunian Unik di Atas Lahan Berbatu Karya Shogo Aratani is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Membangun Rumah di Lahan yang Miring dan Menurun? Ini Solusinya

$
0
0

desain rumah di sentul city_lahan miring_3

Menentukan jenis kontur lahan yang baik menurut Feng Shui dan mensiasati kontur lahan yang miring dan menurun di area sekitar rumah.

Memilih atau membangun rumah memerlukan perencanaan yang matang. Mulai dari menentukan lahan, menentukan desain dan layout, merencanakan anggaran, hingga proses eksekusi sampai dengan finishing. Semua tahapan itu dilakukan secara bertahap.

Dari semua tahapan – tahapan di atas, tahap pemilihan lahan bisa dikatakan sebagai tahapan yang sangat signifikan karena menjadi fondasi awal sebelum mewujudkan hunian yang kita impikan. Ternyata, memilih lahan bukanlah hal yang sederhana. Dalam memilih lahan untuk pembangunan rumah, ada beberapa yang mesti dipertimbangkan. Tak hanya sekedar lokasi, harga, atau luasnya, kontur lahan pun menjadi salah satu poin yang harus dipertimbangkan. Sebab, kontur lahan yang menurun, terutama di bagian belakang, tidak baik menurut ilmu Feng Shui.

Mengapa bisa demikian? Bagaimana solusinya? Untuk itu, kali ini kita akan membahas permasalahan kontur lahan yang miring dan menurun.

Seperti apa kriteria lahan yang baik menurut Feng Shui?

Berdasarkan ilmu Feng Shui, lahan yang baik untuk didirikan hunian atau tempat bisnis adalah lahan yang datar, tak terlalu miring, menurun, maupun terjal. Selain itu, perlu dilihat juga tekstur dan kualitas tanah. Untuk tanah yang liat dan padat, sah – sah saja jika Anda menghendaki lahan yang sedikit tinggi. Sebab, kualitas tanah yang demikian tergolong cukup baik dan tak mudah longsor.

Untuk tekstur tanah yang lembek dan cenderung labil, sebaiknya Anda menambahkan kekuatannya dengan menerapkan tiang pancang sebelum membangun fondasi. Tiang pancang ini juga akan membuat lahan menjadi lebih stabil.

Untuk lahan di kawasan perbukitan yang cukup curam, Anda bisa mengakalinya dengan membangun sebuah basement atau ruang bawah tanah di area yang miring. Desain basement disesuaikan dengan kontur kemiringan tanah. Namun, sebaiknya basement ini tidak difungsikan untuk ruang tidur. Sebab, menurut ilmu Feng Shui, kamar tidur sebaiknya lebih tinggi dari jalan. Basement ini bisa Anda manfaatkan sebagai ruang penyimpanan, gudang, atau ruang baca.

desain rumah di sentul city_lahan miring_1

Desain Rumah dilahan yang Miring dengan Dinding Penahan Tanah – view 2

Hindari lahan menurun di belakang rumah

Saat ini, banyak pengembang menawarkan lahan siap bangun. Mereka menawarkan berbagai pilihan desain arsitektur dengan pilihan biaya yang bervariasi pula. Saat memutuskan membeli lahan dari pengembang tersebut, pastikan bahwa kontur lahan bagian belakang tidak menurun. Bagi Anda yang percaya ilmu Feng Shui, kontur lahan di mana bagian belakang lebih rendah dari bagian depan akan cenderung menjadi labil atau kurang stabil, sebab rumah akan nampak seperti “kehilangan sandaran”.

Kontur lahan yang baik menurut ilmu Feng Shui adalah lahan yang bagian belakang lebih tinggi dari bagian depan. Dengan begitu, strukturnya lebih kuat.

Namun, permasalahan kontur lahan yang miring dan menurun ini merupakan permasalahan yang lumrah ditemui, terutama di area perbukitan. Biasanya, bangunan – banguna berupa villa lah yang banyak didirikan di atas kontur tanah yang menurun ini. Jika Anda berniat membangun bangunan villa atau rumah di area perbukitan ini, sebaiknya pilih bagian yang lebih rendah sebagai halaman depan, sementara bagian yang lebih tinggi menjadi halaman belakang.

Tetapi jika Anda sudah terlanjur memiliki rumah atau villa dengan bagian belakang yang lebih rendah dari bagian depan, hal – hal di bawah ini bisa Anda terapkan:

desain rumah di sentul city_lahan miring_2

Desain Rumah dilahan yang Miring dengan Dinding Penahan Tanah – view 3

1. Bangun dinding penahan dan ratakan atau tinggikan lahan belakang

Bagi Anda yang mempercayai Feng Shui, Anda bisa melakukan beberapa siasat misalnya dengan membuat dinding penahan di bagian belakang rumah. Setelah itu, Anda bisa meninggikan kontur lahan bagian belakang yang menurun agar permukaannya sama dengan bagian depan. Jika perlu, kita bisa membuatnya lebih tinggi dari lahan belakang, karena rumah yang lahan belakangnya lebih tinggi dari lahan depan akan memberikan keuntungan dan kelimpahan rejeki menurut ilmu Feng Shui.

Namun, cara ini hanya bisa dilakukan jika penurunannya tidak lebih dari 2 meter. Sementara untuk lahan yang berada di ujung bukit/tebing di mana bagian belakangnya langsung menurun, maka langkah – langkah di atas cukup mustahil untuk dilakukan. Pemasangan dinding penahan (retaining wall) di area perbukitan tidak akan berperan signifikan. Malahan, cara ini justru merusak ekosistem alam dan hal tersebut sangat berlawanan dengan prinsip – prinsip Feng Shui.

2. Hindari tindakan merusak lingkungan sekitar

Ilmu Feng Shui sebenarnya menitikberatkan pada harmonisasi manusia, tempat tinggal dan alam serta lingkungan sekitar. Untuk itu, bagi Anda yang ingin memodifikasi kontur lahan di sekeliling rumah, harap memperhatikan prinsip dasar Feng Shui ini dengan benar.

Maka, hindari membeli atau memilih lahan yang merusak atau memodifikasi alam secara frontal. Misalnya, lahan yang dibuat dari membelah gunung atau perbukitan. Fenomena seperti ini tentu pernah kita dengar, di mana suatu lahan perumahan dibuka dengan cara membelah bukit atau gunung. Akibatnya, kawasan di sekitar area ini menjadi rawan longsor. Meski kadang lahan ini ditawarkan dengan harga cukup menggiurkan dan dikelilingi oleh pemandangan perbukitan yang sejuk dan indah, sebaiknya abaikan dan beralihlah pada opsi lahan lain yang tidak merusak alam.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Membangun Rumah di Lahan yang Miring dan Menurun? Ini Solusinya is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Ingin Membangun Resort atau Villa? Perhatikan Beberapa Hal Berikut ini

$
0
0

desain villa dan resort_1

Tips dan trik dalam membangun resort atau villa berkonsep unik dan tematik untuk pribadi atau untuk dijadikan lahan bisnis.

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata resort atau villa? Hem, pastilah yang terbayang adalah sebuah tempat yang nyaman, tenang, dan cocok untuk berlibur. Resort – resort ini biasa kita temukan di tempat – tempat wisata atau di pulau – pulau pribadi yang memang didesain untuk tujuan wisata.

Membangun sebuah resort atau villa di Indonesia sepertinya masih cukup menjanjikan, terutama karena banyaknya spot – spot wisata yang belum banyak dieksplor. Resort ini bisa Anda fungsikan untuk keperluan pribadi, atau bisa juga dijadikan ladang bisnis dengan cara disewakan.

Bagi Anda yang berniat membangun sebuah resort atau villa, entah itu resort pribadi maupun resort untuk bisnis, sebaiknya perhatikan beberapa poin di bawah ini yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum memulai pembangunan resort atau villa.

1. Persiapkan modal yang cukup

Membangun sebuah resort membutuhkan perencanaan yang matang, terutama berkaitan dengan dana atau modal yang harus dikeluarkan. Modal sangat penting untuk diperhitungkan dengan matang terlebih bagi Anda yang ingin membangun resort untuk tujuan bisnis dan bukan untuk kepentingan pribadi. Besaran dana ini bisa disesuaikan dengan tema dan lokasi resort.

2. Pertimbangkan lokasinya

Sebuah resort biasanya identik dengan tempat untuk berlibur dan menenangkan diri. Untuk itu, kebanyakan resort dibangun di pulau yang masih sepi atau di dekat tempat – tempat wisata, seperti gunung atau pantai. Semakin dekat lokasi resort dengan lokasi wisata, tentu harganya akan semakin mahal. Selain itu, semakin populer tempat wisata tersebut, kemungkinan akan semakin besar dana yang harus Anda siapkan. Meski begitu, tempat wisata yang populer tentu akan menarik lebih banyak wisatawan, sehingga peluang untuk menyewakan resort dengan harga yang tinggi juga lebih besar.

Jangan lupa, pertimbangkan juga keberadaan resort, hotel, motel, atau tempat penginapan lain di sekitar lokasi yang akan Anda jadikan resort. Keberadaan tempat penginapan yang menawarkan hal serupa akan meningkatkan pesaing Anda. Jika Anda tetap ingin membangun resort di lokasi tersebut, tunjukkan poin plus, konsep unik, atau akses khusus yang ditawarkan resort Anda dan tidak bisa ditemui di resort lain.

3. Pilih dekorasi dan konsep yang tematik

Dalam mendekorasi sebuah resort atau villa, ada baiknya Anda memilih tema atau konsep yang unik dan dekat dengan alam. Hindari pemilihan desain resort yang modern, kontempore, atau minimalis karena konsep semacam ini sudah umum ditemui di rumah – rumah biasa. Sebaiknya, pilih tema yang dekat dengan alam, seperti mendesain ruangan dengan tema dan dekorasi ala pedesaan, etnik, atau ala pantai dengan elemen tropis yang khas.

desain villa dan resort_2

Desain Arsitektur dan Landscape Villa atau Resort – view 2

4. Perhatikan jumlah kamar dan penataan ruangan

Dalam membangun resort, harap memperhatikan betul penataaan ruangan dan ketersediaan kamar dalam sebuah resort. Menentukan jumlah kamar harus didasari dengan konsep dan tujuan resort itu sendiri, apakah akan didesain dengan konsep privat atau tidak. Jika resort ini merupakan resort privat, tentunya jumlah kamar tak perlu banyak, cukup 2 hingga 3 kamar dalam sebuah resort. Resort privat ini biasanya digunakan oleh pasangan yang ingin berbulan madu atau keluarga kecil yang ingin berlibur.
Sementara resort yang dibangun bukan untuk tujuan privat, sebaiknya buat jumlah ruangan yang lebih banyak, minimal 5. Dengan demikian, resort ini bisa digunakan oleh rombongan wisata atau keluarga besar yang tengah berlibur.

Penataan ruangan merupakan faktor yang tak boleh diindahkan. Penataan ruangan meliputi pemisahaan antara area pribadi seperti kamar tidur dan kamar mandi dengan area yang lebih terbuka seperti ruang tamu, ruang bersantai, ruang menonton TV, atau ruang baca. Kamar mandi sebaiknya ada di setiap kamar tidur, tapi bila tidak memungkinkan, Anda bisa membuat satu kamar mandi di tengah – tengah atau di antara 2 kamar tidur.

Jika terdapat area kosong yang cukup luas, entah di dalam atau di luar ruangan, sebaiknya fungsikan sebagai restoran, mini kafe, atau mini bar. Keberadaan restoran atau mini bar ini sangat dibutuhkan terutama untuk sebuah resort dengan pengunjung yang banyak, jumlah kamar yang banyak, dan tingkat okupansi yang tinggi. Dengan demikian, tamu tidak perlu pergi keluar resort jika mereka ingin menyantap makanan.

desain villa dan resort_3

Desain Arsitektur dan Landscape Villa atau Resort – view 3

5. Buat lanskap dan taman yang indah di sekeliling resort

Penataan sebuah resort tidak harus difokuskan pada bagian interiornya saja. Bagian ekstrerior, lanskap dan taman juga perlu dibentuk dan dirawat sebaik mungkin. Bahkan, lanskap dan taman inilah yang seharusnya lebih ditekankan, mengingat pengunjung yang berlibur di resort mayoritas lebih sering melakukan kegiatan di luar ruangan ketimbang di dalam ruangan. Buat taman – taman yang indah dengan ditumbuhi bunga atau tanaman yang khas daerah tersebut. Juga, tambahkan patio, ayunan, kursi dan meja taman, hingga lampu taman di sekitarnya agar pengunjung bisa menikmati suasana taman baik di siang maupun malam hari.

6. Urus ijin mendirikan resort pada dinas terkait

Agar tidak bermasalah di kemudian hari, sebaiknya urus segala perijinan yang berkaitan dengan pendirian resort ini pada dinas setempat, terutama jika resort ini dibuat untuk tujuan bisnis. Hal ini demi membuat resort Anda legal. Setelah resort ini didaftarkan pada pihak yang berwenang, kemudian Anda akan diberi nomor pajak sehingga setiap pendapatan yang Anda peroleh dengan menyewakan resort ini akan dikenai pajak.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ingin Membangun Resort atau Villa? Perhatikan Beberapa Hal Berikut ini is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Variasi Desain dan Konsep Lounge, Baik untuk Pribadi maupun Investasi

$
0
0

lounge_1

Beragam desain dan konsep lounge yang bisa diterapkan di rumah maupun dijadikan lahan bisnis untuk berinvestasi.

Lounge biasa digunakan sebagai area bersantai, mengobrol, menikmati hidangan, dan kadang dilengkapi dengan hiburan berupa penampilan musik live. Area lounge ini biasa terdapat pada hotel, kafe, atau penginapan. Sebagai area untuk rileksasi, tak ayal lounge mesti didesain dengan konsep yang bisa membawa nuansa santai bagi para pengunjung. Tak hanya itu, lokasi lounge juga mesti diperhatikan dengan baik, apakah nantinya akan berada di dalam ruangan atau berada di luar ruangan.

Terpikir untuk membangun area lounge untuk pribadi? Atau justru Anda berminat menjadikannya sebagai investasi? Berikut ini beberapa ide desain lounge yang bisa diterapkan dan diambil sebagai inspirasi dalam mewujudkan lounge idaman.

Desain Lounge dengan konsep Maroko

Pada desain lounge dengan konsep Maroko ini, penggunaan warna – warna kuning, biru, merah marun begitu kental. Maka, terapkan salah satu atau kombinasi warna ini pada dindingnya. Jangan lupa beri sentuhan aksen khas Maroko, gunakan drapery atau gorden yang besar dan menjuntai. Untuk menciptakan nuansa yang lebih akrab, tempatkan alas lantai berupa karpet tebal yang dilengkapi dengan beberapa cushions, sehingga semua orang bisa mengobrol di area lounge ini dengan santai.

Untuk mempertegas atmosfernya, ciptakan efek visual melalui keberadaan lighting dan cermin di sudut – sudutnya. Tipe lounge seperti ini bisa difungsikan baik untuk kepemilikan pribadi maupun untuk bisnis.

Lounge dengan house concept

Hampir semua orang sepakat bahwa area atau tempat yang paling nyaman adalah rumah. Untuk itu, kita bisa mengadaptasi konsep rumahan ini pada lounge, di mana area lounge terbagi dalam ruang – ruang secara terpisah dan setiap ruang memiliki karakter dan konsep yang berbeda. Anda bisa mengatur satu ruangan yang dijadikan sebagai ruang VIP, yang dilengkapi dengan dimmed lighting dan furnitur – furnitur mewah dan berkelas. Sementara itu, ruangan lain bisa dibuat dengan tema – tema yang unik, misal tema country, klasik, vintage, retro, atau modern-kontemporer.

Di tengah atau pusat ruang – ruang tersebut, lokasikan dance floor, di mana setiap pengunjung bisa mengaksesnya dan menyatu di area ini. Selain itu, area bar bisa dibuat layaknya dapur di rumah. Dengan lounge yang berkonsep rumahan, tentu membuat Anda merasa bebas untuk mengaplikasikan lebih dari satu konsep lounge, serta lebih mudah memilih warna, dekorasi, dan furnitur yang Anda inginkan. Tipe lounge seperti ini lebih cocok difungsikan untuk keperluan bisnis.

lounge_2

Desain Lounge yang Berkonsep Rumahan

Outdoor Lounge

Ingin nuansa yang lebih hangat dan lekat dengan alam? Ciptakan sebuat outdoor lounge. Namun sebelumnya, pastikan Anda menentukan lokasi tiap – tiap elemennya, misalnya lokasi kursi, meja, hingga lokasi perapiannya. Pilih jenis meja dan kursi yang terbuat dari besi agar lebih kokoh dan lebih tahan ditempatkan di area luar. Setelah itu, tempatkan cushion dan taplak meja dengan warna – warna cerah, seperti kuning, oranye, ata merah, sehingga terasa lebih pas jika dikombinasikan dengan warna hijau dari pepohonan di sekeliling area ini.

Lokasi perapian sebaiknya tidak terlalu jauh dari meja dan kursi. Anda juga bisa menambahkan alat pemanggang di sini bila Anda ingin membuat BBQ. Untuk kegiatan di malam hari, gunakan lentera dari kaca atau gunakan lampion yang dipasang di atas tiang atau di batang – batang pohon. Tempatkan sebuah ayunan di bawah lentera ini, dengan demikian area lounge akan terasa semakin lengkap. Tipe lounge seperti ini lebih cocok untuk kepemilikan pribadi dibandingkan bisnis.

Lounge dengan tema Nightclub

Area lounge bertema klub malam (nightclub) cocok bagi Anda penyuka hiburan malam. Anda bisa mendesain lounge ini dengan menempatkan bar, kursi – kursi tinggi tanpa sandaran, dan tentunya dimmed lighting. Untuk memberi sentuhan modern, Anda bisa memilih warna putih sebagai warna dominan, kemudian letakkan bubble chairs dengan warna – warna modern, seperti ungu atau silver dan lengkapi dengan cushion warna merah. Tempatkan dengan white basin table yang atasnya terbuat dari kaca.

Tambahkan karpet dengan kombinasi warna hitam dan silver dengan pola – pola sirkuler pada lantainya. Anda bisa juga menempatkan sofa dan couches berwarna putih dengan sandaran yang rendah, serta glass-top bar sebagai detail tambahan pada area lounge ini. Tipe lounge seperti ini lebih tepat difungsikan untuk bisnis.

Zen Garden

Bagi Anda yang ingin menjadikan lounge sebagai area relaksasi, konsep Zen Garden ini sangat tepat. Berlokasi di outdoor, Zen Garden ini mengaplikasikan warna dan fitur – fitur yang kental nuansa Asia, misalnya penggunaan furnitur kayu dari darkwood, kursi – kursi dengan sandaran yang tinggi, meja – meja kecil, yang semunya terbuat dari kayu. Area ini bisa digunakan untuk menikmati makanan, membaca buku, atau hanya sekedar minum teh. Di area lounge berkonsep Zen Garden ini, warna – warna yang dominan antara lain Aqua-green, hijau, abu – abu, cokelat, dan warna – warna lain yang menonjolkan kesan kalem.

Anda juga bisa menempatkan beberapa patung budha atau figur lain yang terbuat dari batuan alam dan letakkan di beberapa sudut lounge. Jangan lupa hadirkan fitur air, misalnya air terjun mini atau kolam ikan. Untuk mempertegas nuansanya, tempatkan beberapa mangkuk – mangkuk kecil dengan lilin terapung di atasnya, kemudian letakkan di tiap – tiap meja. Tipe lounge seperti ini lebih tepat untuk kepemilikan pribadi ketimbang untuk bisnis.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Variasi Desain dan Konsep Lounge, Baik untuk Pribadi maupun Investasi is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Penambahan Mirror-clad pada Pusat Pengunjung di Sebuah Resort Ski Milik Marcel Breuer

$
0
0

visitor centre_1

Review proyek penambahan metal cladding pada Sebuah Resort Ski milik Marcel Breuer karya R-architecture sebagai yang berfungsi sebagai “cermin” sekaligus “lampu mercusuar” di pegunungan Alpen.

Sebuah studio arsitektur di Paris baru – baru ini menyelesaikan proyek penambahan mirror cladding pada pusat pengunjung di resort ski yang berlokasi di Perancis, atau yang lebih dikenal sebagai The Pavillon d’Accueil de Flaine. Resort ski ini dibangun sekitar tahun 1969 dan dirancang oleh arsitek Marcel Breuer. Adapun proyek yang baru saja dirampungkan oleh R-architecture tersebut berhasil dijepret dalam balutan kamera Valentin Jeck.

Deskripsi umum mengenai proyek dan bangunan ski resort ini

The Pavillon d’Accueil de Flaine merupakan satu dari beberapa proyek yang ditangani R-architecture pada Marcel Breuer Resort Ski kali ini. Ski resort ini berlokasi di Perancis, atau lebih tepatnya berada di wilayah Haute Savoie di pegungungan Alpen, Perancis. Pemilik bangunan ini yakni Syndicat Intercommunal de Flaine. Berdiri di area seluas 160 meter persegi, proyek ini memiliki nilai plus karena kehadiran cladding yang cukup memukau di tengah lingkungan bersalju khas pegunungan Alpen.

R-arsitektur kali ini diberi tanggung jawab untuk mengkombinasikan fasad beton dengan bentuk berlian karya Breuer’s architecture ke dalam bentuk sebuah bangunan 5 sisi, dengan menambahkan cladding dan entrance (pintu masuk utama) yang sedikit tersembunyi. Secara umum, bangunan ini menekankan adanya spacial architecture guna memasukkan karakter The Pavillon d’Accueil de Flaine sebagai salah satu resort untuk bermain ski di area pegunungan Alpen. Perlakuan yang sama juga diterapkan pada atapnya. Untuk itu, desainnyapun sedikit banyak mengadaptasi kontur dan lingkungan pegunungan es.

visitor centre_2

Desain Arsitektur Resort Ski – view 2

Keberadaan logo yang tercetak secara siluet di metal cladding

Logo yang tercetak secara siluet pada metal claddingnya didesain langsung menghadap ke akses jalan. Sehingga setiap pengunjung yang ingin memasuki area ini, langsung bisa memperhatikan keberadaan logo tersebut yang sekaligus menjadi ciri dan lambang keberadaan resort ski ini.

Di siang hari, metal cladding berfungsi merefleksikan pemandangan

Salah satu arsitek yang tergabung dalam tim R-architecture berujar bahwa di siang hari, pavilliun yang sudah dilapisi glazing ini mampu merefleksikan pemandangan di area sekitarnya. Sehingga, tercipta sebuah integrasi dan blend yang menarik antara bangunan ski resort ini dengan lingkungan di sekitarnya. Meskipun begitu, bangunan tersebut tetap dapat mempertahankan karakter kontemporernya.

visitor centre_5

Desain Arsitektur Resort Ski – view 3

Di malam hari, metal cladding berfungsi sebagai “lampu mercusuar“

Sementara itu seperti yang diungkapkan anggota tim R-architecture yang lain, di malam hari, paviliun pada ski resort ini mampu bertransformasi menjadi sebuah lentera. Ukuran cladding yang cukup luas dan banyaknya cahaya yang ditampilkan di sini, membuatnya terlihat terang dan mencolok layaknya sebuah lampu mercusuar.

Pemilihan material kayu sebagai dinding dan struktur utama

Dinding – dinding berbahan kayu membentuk fasad utama hingga menciptakan sudut – sudut yang aneh namun menarik. Permukaan yang dengan sudut – sudut ini memiliki keuntungan tersendiri, yakni memberikan fasilitas bagi para pengunjung berupa tempat berlindung dari angin dan salju saat mereka memasuki gedung.

Material kayu utuh dipilih guna membangun struktur utama dari ski resort ini. Material kayu juga dianggap paling tepat untuk dipilih di kondisi lingkungan yang bersalju. Namun, material kayu yang dipilih haruslah material kayu yang sangat kuat, sebab material kayu yang akan difungsikan sebagai struktur kerangka bangunan ini mesti mampu menahan beban salju hingga sebesar 700 kilograms per meter persegi. Selain itu, strukturnya dibuat sedikit kompleks dengan mengandalkan teknik geometris. Meski berstruktur dari material kayu, secara umum bangunan ini tetap meninggalkan kesan formal.

visitor centre_4

Desain Arsitektur Resort Ski – view 4

Salah satu dari dua lantai bangunan paviliun ini dibangun di bawah tanah. Hal ini memungkinkan bangunan menjadi lebih kuat dan stabil, terutama saat terkena badai salju dan angin yang bisa tiba – tiba datang.

Di bagian dalam paviliun, kita bisa mengamati adanya area resepsionis yang cukup luas dengan ditambahi jendela yang mampu membingkai pesona keindahan bukit Flaine dan menghadirkannya ke dalam ruangan. Hal tersebut merupakan salah satu strategi untuk menghadirkan kembali desain jendela yang sama yang diterapkan di Whitney Museum yang berlokasi di New York yang juga dibangun oleh arsitek Marcel Breuer. Di bangunan ini juga tersedia fasilitas dapur dan kamar mandi. Keduanya ditempatkan di salah satu sisi dan sudut yang sama. Sementara itu, area khusus pengunjung sekaligus entrance berada di area basement.

visitor centre_3

Desain Arsitektur Resort Ski – view 5

Paviliun didesain menyesuaikan ritme pergantian siang dan malam

Terakhir, dengan adanya permainan refleksi yang diterapkan pada metal claddingnya, hal ini membuat bangunan ini mampu menyesuaikan dengan ritme pergantian siang dan malam dengan apik, di mana saat siang cladding berfungsi sebagai ‘cermin’ dari pemandangan di sekitarnya, sementara di malam hari cladding bertransformasi sebagai ‘lampu mercusuar’ yang berkilauan di tengah area pegunungan Alpen, Perancis. Sungguh merupakan pengalaman unik bagi pengunjung yang tengah menikmati ski di Resort Ski milik Marcel Breuer ini.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Penambahan Mirror-clad pada Pusat Pengunjung di Sebuah Resort Ski Milik Marcel Breuer is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Paviliun Kayu Angular Karya h2o Architectes yang Berfungsi sebagai Gudang Penyimpanan Anggur di Perancis

$
0
0

Timber Pavilon_1

Review desain paviliun angular sebagai tempat singgah, gudang penyimpanan sekaligus tempat mencicipi anggur.

Review desain kali ini membahas sebuah bangunan paviliun yang hampir keseluruhan materialnya terbuat dari kayu. Paviliun ini memiliki desain angular. Lokasinya berada di tengah – tengah kebun anggur yang berlokasi di Prancis. Ya, Prancis merupakan salah satu negara pengeskpor anggur berkualitas terbaik. Keberadaan paviliun ini selain sebagai tempat singgah sementara, juga bisa menjadi semacam “pos jaga” di area perkebunan. Hal ini nampak jelas terekam pada foto – foto karya Julien Attard berikut ini.

“La Cabotte“, paviliun kayu unik berbentuk anguler

Pavilin kayu yang dinamakan “La Cabotte” ini didesain oleh studio arsitek h2o Architectes yang ditujukan sebagai eksekutor pembangunannya. Paviliun ini digunakan sebagai area mencicipi anggur yang sudah dipanen di perkebunan di sekelilingnya. Anggur – anggur yang ada di sini diangkut ke pusat pengolahan anggur di Drôme yang lokasinya berada di sebelah tenggara Prancis.

Timber Pavilon_3

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 2

Keterangan singkat mengenai “La Cabotte”

Arsitek utama : h2o Architectes
Surveyor : Cabinet Virtz
Arsitek lokal : Nicolas Rappez (yang membantu tahapan konstruksi)
Luas permukaan : SHAB 58 m 2

Dikelilingi oleh kebun-kebun anggur yang menawan, lokasi paviliun ini tepatnya berada di sebuah bukit. Dari sisi bukit ini kita bisa dibuat takjub oleh pemandangan kota – kota di sekitarnya, serta pemandangan sebuah gunung Mont Ventoux yang berada di horizon. Sang arsitek, Antoine Santiard, berujar bahwa paviliun ini dirancang sedemikian rupa sebagai tempat penyimpanan bagi anggur untuk sementara waktu.

Timber Pavilon_9

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 3

Timber Pavilon_8

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 4

Pavilun dibagi dalam 3 bidang

Paviliun dengan desain angular ini secara umum dibagi ke dalam 3 bidang/ruangan, di mana pada masing – masing ruangan terdapat kegiatan yang berbeda – beda. Sebuah ruangan difungsikan sebagai ruang kantor, sebuah ruangan dimanfaatkan sebagai area mencuci dan membersihkan diri yang diperuntukkan bagi pengunjung sekaligus pekerja pekebunan anggur ini. Ruang satunya lagi diperuntukkan sebagai ruang untuk mencicipi anggur.

Cladding dari kayu pinus

Sang arsitek menambahkan cladding pada bangunan paviliun ini yang semuanya terbuat dari kayu pinus yang berasal dari hutan. Lokasi hutan pinus tak jauh dari paviliun ini, yakni tepatnya berada di Savoie.

Pada awal penempatan cladding dari timber kayu pinus, warnya masih tampak kecoklatan khas warna kayu. Namun seiring berjalannya waktu dan karena paparan cuaca serta sinar matahari langsung, maka warna cladding itu perlahan – lahan berubah menjadi keabu – abuan, dengan sedikit refleksi warna perak akibat kondisi cuaca di sekitarnya. Semakin lama, warna cladding tersebut menjadi semakin abu – abu, hingga warna mendekati warna batu yang ada pada dinding teras. Hal ini menciptakan sebuah blend dari dua material yang berbeda, namun terlihat menyatu dan seragam.

Timber Pavilon_6

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 5

Dengan menggunakan struktur kayu sebagai penopang bawah bangunan, paviliun ini terlihat kokoh dan mampu beradaptasi di lingkungan berbukit – bukit yang ada di sekitar perkebunan ini. Dengan bentuknya yang asimetris, Paviliun ini mampu mengisi ruang – ruang yang ada pada lanskap tanpa merusak bentuk aslinya.

Sang arsitek berusaha menyesuaikan sudut – sudut bangunan dengan memperhatikan angle yang tepat di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan kebun anggur dan pemandangan area lain di sekitarnya dari sisi yang tepat. Sang arsitek juga berusaha membuat paviliun ini layaknya shelter atau tempat bernaung yang nyaman dan santai.

Double-pitched roofs dipilih pada paviliun ini

Double-pitched roofs semakin melengkapi bentuk angular dari paviliun ini. Atap tersebut menutupi bidang – bidang yang ada pada bangunan. Proses pembuatannya cukup rumit dan memerlukan perubahan berkali – kali guna menyesuaikan lebarnya agar pas dengan sisi dinding yang menyudut.

Timber Pavilon_10

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 6

Sebuah jendela cukup besar dibangun menghadap ke timur. Dari sini kita bisa mengamati hamparan kebun anggur yang luas. Sehingga, mereka bisa mengenal secara langsung dari mana anggur – anggur yang mereka minum itu diunduh. Sebuah pintu transparan juga disisipkan di tengah, sehingga bagian dalam ruangan bisa terlihat dari luar.

Warna putih mendominasi interior

Di dalam paviliun, warna putih dipilih untuk menghiasi interiornya. Hal ini dimaksudkan agar dinding interior bisa merefleksikan cahaya matahari secara sempurna. Dan di malam hari, dengan bantuan pencahayaan dari lampu, diharapkan bangunan ini akan terlihat glowing di tengah – tengah kebun anggur yang gelap.

Timber Pavilon_11

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 7

Sang arsitek menambahkan bahwa desain interior paviliun memang sengaja dibuat sangat sederhana dan cerah untuk menunjukkan bahwa bangunan ini ramah dan terbuka bagi siapa saja. Sehingga, pengunjung yang mampir ke paviliun ini untuk mencicipi anggur bisa merasa nyaman dan diterima di sini.

Timber Pavilon_13

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 8

Timber Pavilon_12

Desain Arsitektur Paviliun Kayu – View 9

Furnitur dengan bahan kayu yang sama dengan kayu pada cladding

Furnitur interior pada paviliun juga dibuat dari material yang sama dengan cladding eksteriornya, yakni kayu pinus. Kayu yang terdapat pada furnitur tersebut masih terjaga warnanya karena terhindar dari paparan sinar matahari dan cuaca secara langsung. Untuk itu, sang arsitek menjadikannya sebagai penanda waktu dan pembanding kayu yang ada pada cladding yang warnanya terus memudar.

Dalam ruangan yang difungsikan untuk mencicipi anggur, terdapat sebuah meja kayu yang posisinya menghadap ke kebun anggur. Di dekatnya terdapat sebuah rak yang menyimpan koleksi anggur dari jaman dahulu yang masih terjaga dan tersimpan dengan baik hingga sekarang.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Paviliun Kayu Angular Karya h2o Architectes yang Berfungsi sebagai Gudang Penyimpanan Anggur di Perancis is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Proyek Ekstensi Wildfowl Cottage Berbalut Sirap (shingles) oleh 5th Studio

$
0
0

wildfowl_cottage_2

Proyek ekstensi sebuah cottage yang pernah terkena banjir menjadi sebuah cottage baru dengan struktur ekstensi terpisah.

Sebuah proyek ekstensi untuk cottage baru saja selesai ditangani oleh studio arsitektur Inggris, Studio 5th. Di proyeknya kali ini, studio arsitektur tersebut menambahkan sirap (shingles) ke bangunan yang dahulunya difungsikan sebagai tempat penginapan. Lokasi bangunan ini cukup unik, yakni berada di tepian sungai River Cam di Cambridgeshire. Untuk mengurangi potensi banjir akibat luapan air dari sungai, lahan pada bangunan ini agak ditinggikan.

“Permukaan yang homogen yang menekankan bentuk bangunan cottage yang tidak biasa”

Penggunaan shingles merujuk pada bangunan pertanian yang lokasinya banyak ditemukan di sekitar sini. Di samping itu, penggunaan shingles dianggap sesuai atau berkomplemen dengan ubin terakota yang sudah terpasang lebih dulu pada bangunan ini. Penempatan shingles yang berada di seluruh atap dan dinding menciptakan permukaan yang homogen yang menekankan bentuk bangunan cottage yang tidak biasa.

Studio 5 merupakan studi arsitektur yang memiliki 2 area kerja, yakni di Cambridge dan London. Studi arsitek ini dilibatkan dalam proyek renovasi dan pembangunan kembali Wildfowl Cottage setelah teman Direktur Tom Holbrook membeli penginapan ini dan meminta masukan mengenai cara menambahkan sebuah ruang di belakang yang bisa melengkapi dan berkomplemen dengan struktur yang ada, tanpa melakukan banyak perubahan pada bangunan aslinya.

“Desain kontemporer yang baik adalah desain yang sesuai dengan konteksnya”

Dari sini, dikembangkan sebuah ide untuk mewujudkan proyek renovasi dengan prinsip bahwa desain kontemporer yang baik adalah desain yang sesuai dengan konteks. Dikarenakan bangunan ini pernah rusak sebelumnya, maka akan ada sebuah penyelamatan pada elemen dalam rumah yang dianggap masih dapat dipertahankan.

wildfowl_cottage_3

Desain Arsitektur Wildfowl Cottage – View 2

Bangunan penginapan ini dulunya telah rusak cukup parah terkena terjangan banjir. Sang pemilik sebelumnya sudah melakukan beberapa renovasi dan perbaikan di beberapa bagian, mulai dari penggantian footings pada cottage hingga seluruh lantainya.

Dengan proyek renovasi cottage yang masih berlangsung, Studio 5 juga membantu dalam hal perizinan, yakni membantu memperpanjang izin penginapan yang sebelumnya pernah didapatkan bangunan ini. Izin tersebut meliputi penambahan ruangan, yakni cottage yang semula hanya memiliki single room menjadi area yang lebih luas dengan penambahan ruangan lain yang lokasinya agak ditinggikan untuk mengantisipasi dari resiko terjangan banjir. Dengan begitu, mereka yang akan menginap di cottage ini tak lagi perlu khawatir jika banjir datang kembali, karena lokasi lahannya sudah lebih aman. Selain itu, dengan menghindarkan cottage dari bahaya banjir, barang – barang elektronik mewah yang ada di dalam cottage dapat terakomodasi dengan aman di dalam.

Kesulitan dalam membangun cottage ini datang ketika petugas konservasi lokal yang telah diberitahu mengenai rencana ini menyarankan agar sang arsitek dan timnya membangun sebuah ekstensi lean-to standar di bagian belakang properti. Akan tetapi, baik pemilik maupun arsitek berpendapat penerapan standar tersebut justru akan berdampak negatif pada tampilan cottage dan tidak dapat memenuhi aspek – aspek fungsional dari ruang.

wildfowl_cottage_1

Desain Arsitektur Wildfowl Cottage – View 3

“Struktur angular dengan dilengkapi shingles berbahan kayu cedar“

Karena belum adanya kesepakatan tersebut, beberapa kali pemilik cottage dan sang arsitek mengajukan usulan proposal lain. Setelah dilakukan proses pengajuan aplikasi perencanaan yang berlangsung selama beberapa tahun, hingga dua kali penolakan proposal, tim akhirnya berhasil mendapatkan persetujuan untuk merenovasi bangunan ini dengan struktur angular dengan dilengkapi shingles berbahan kayu cedar.

Kemudian, sang desainer, Holbrook, segera merancang model kamar yang akan secara resmi terpisah dari struktur asli, tetapi akan melengkapi sekaligus menyediakan skala ruang dan pemandangan yang berbeda hingga ke belakang rumah.

“lempengan beton yang dirancang untuk membuat struktur terlihat seperti melayang di atas taman“

Untuk memastikan bahwa ekstensi yang baru ini terletak di atas level potensi banjir, maka dibuat sebuah lempengan beton yang dirancang untuk membuat struktur terlihat seperti melayang di atas taman.

wildfowl_cottage_7

Desain Arsitektur Wildfowl Cottage – View 4

Sebuah dinding beton yang menghadap saluran drainase di bagian belakang plot disisipkan untuk menciptakan kesinambungan dengan dinding taman.

wildfowl_cottage_8

Desain Arsitektur Wildfowl Cottage – View 5

Jendela-jendela yang terdapat di salah satu sudut ekstensi, yakni yang berada di sebuah bagian atap miring, terbuat dari kaca struktural dan menawarkan pemandangan langit dari yang bisa diakses dari dalam. Bagian berbentuk saluran di atap berisi skylight tambahan.

Ekstensi dipisahkan dari bangunan utama untuk menghadirkan akses sepanjang façade asli dan memastikan cahaya matahari menjangkau seluruh bagian cottage.

wildfowl_cottage_5

Desain Arsitektur Wildfowl Cottage – View 6

“Unsur-unsur yang kompleks seperti kaca struktural dan beton in-situ“

Jembatan berdinding kaca menghubungkan ekstensi dengan rumah, yang mampu mempertegas konsep pemisahan yang dihadirkan antara dua struktur dalam satu area ini.

Setelah memberikan ide dan gambaran rinci mengenai metode, bentuk dan konstruksi ekstensi yang baru, 5th Studio membatasi keterlibatannya tentang unsur-unsur yang kompleks seperti kaca struktural dan beton in-situ.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Proyek Ekstensi Wildfowl Cottage Berbalut Sirap (shingles) oleh 5th Studio is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Desain Rumah Tepi Pantai Di Ujung Tebing Karya Studio Hyde + Hyde

$
0
0

seaside_house_1

Review desain sebuah bangunan Karya Studio Hyde + Hyde yang lokasinya di ujung tebing di mana bagian bawah langsung mengarah ke laut.

Rumah yang berlokasi di tepi pantai memiliki keuntungan lebih, antara lain akses pemadangan laut yang indah dan potensi angin yang maksimal. Rumah di tepi pantai memungkinkan penghuninya merasakan layaknya berlibur setiap hari.

Desain rumah di pinggir pantai sekaligus di ujung tebing

Namun, rumah di pinggiran pantai juga menyajikan tantangan tersendiri, terutama berkaitan dengan potensi angin yang begitu kencang ditambah ancaman abrasi. Lalu, bagaimana jika sebuah rumah berada di pinggir pantai sekaligus di ujung tebing? Tentu akan semakin banyak tantangan yang dihadapi. Tantangan seperti inilah yang disodorkan pada studio arsitek Hyde + Hyde untuk mendesain sebuah bangunan yang lokasinya di ujung tebing di mana bagian bawah sudah mengarah ke laut. Tak percaya? Lihatlah foto – foto rumah tersebut yang diabadikan oleh David Schnabel.

seaside_house_2

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 2

Penggunaan material kayu cedar mendominasi balkon

Rumah ini berlokasi di Selatan Welsh, tepatnya berada di garis pantai. Dari fasadnya, tampak balkon yang hampir meliputi seluruh tampilan fasad. Penggunaan material kayu cedar mendominasi balkon tersebut. Welsh studio Hyde + Hyde merancang Cliff House – sebutan untuk rumah ini – untuk memanfaatkan lokasinya yang berada di ujung tebing, dengan memaksimalkan pemandangan laut yang luas yang bisa diakses dari balkonnya. Dari sini, kita juga bisa melihat di mana air dari Bristol Channel bertemu dengan dan menyatu di Samudera Atlantik.

Desain tata letak rumah konvensional terbalik

Untuk tujuan ini, sang arsitek mengaplikasikan desain tata letak rumah konvensional terbalik. Artinya, area publik seperti balkon dan ruang tamu berada di lantai atas, sementara area private berada di lantai dasar. Hal ini memungkinkan para pengunjung yang datang ke rumah ini dapat memperoleh akses untuk melihat pemandangan laut dari area yang lebih tinggi.

seaside_house_5

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 3

Ruang makan dan dapur yang membentang di sepanjang belakang dan samping denah ruangan memungkinkan balkon besar untuk memanjang di sepanjang arah Selatan dan Barat, di balik pintu kaca yang bisa dibuka dan ditutup sesuai keinginan.

Rumah menyediakan akses paling optimal dalam menikmati pemandangan laut

Kay Hyde, salah seorang arsitek yang terlibat dalam pembangunan Cliff House ini mengatakan bahwa lantai atas menjadi area yang pusat dari keseluruhan proyek ini. Di lantai ini, pemilik rumah akan dibawa pada sensasi melihat pemandangan samudra Atlantik dari area yang paling tinggi. Di sini lah akses paling optimal dalam menikmati pemandangan laut.

seaside_house_11

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 4

Tinggal di area dekat laut menawarkan sesuatu yang sangat menguntungkan, yakni potensi cahaya matahari dan atmosfer yang relatif tetap, tidak banyak berubah. Hal ini menjadikan situasi di dalam rumah menjadi stabil, udara tetap segar, sehingga tercipta lingkungan yang santai dan menyenangkan untuk ditinggali.

Beton Terisolasi : Struktur yang kuat dan hemat energi

Beton terisolasi dimanfaatkan sebagai struktur bangunan guna memberikan struktur yang kuat dan hemat energi pada tempat tinggal ini, yang kelak akan banyak menguntungkan pemiliknya. Struktur yang kuat dan padat sangat dibutuhkan pada rumah yang berada di tepi laut, mengingat potensi angin yang begitu kencang terutama di malam hari.

seaside_house_7

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 5

Warna abu – abu dipilih pada fasadnya, yang kemudian dipadukan dengan warna alami dari papan kayu cedar yang hampir menutupi seluruh balkoni. Hal ini pada akhirnya mampu menciptakan sebuah keseimbangan dan yang harmonis.

seaside_house_9

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 6

Kayu cedar, ketahanan alaminya cocok untuk iklim maritim

Kayu cedar yang digunakan sebagai papan yang menutupi balkon adalah pilihan yang tepat, karena karakter kayu ini mampu memberikan ketahanan alami yang cocok ditempatkan pada bangunan yang berlokasi di daerah dengan iklim maritim. Di samping itu, penggunaan material kayu cedar dapat merepresentasikan kesan domestik sekaligus membumi pada bangunan ini.

seaside_house_8

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 7

Struktur Angled louvres menawarkan perlindungan dari angin barat dan angin selatan. Tak hanya itu, struktur ini juga menawarkan privasi bagi penghuni. Sementara itu, sedangkan pagar depan yang dibuat glazing memungkinkan akses pemandangan yang kontinyu.

seaside_house_3

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 8

Pintu masuk pada rumah ini juga diposisikan sepanjang elevasi yang menghadap selatan. Sehingga, baik pintu masuk maupun area parkir terlindung di bawah balkon.

Lantai bawah/ lantai dasar bangunan ini dibangun  di sekitar koridor sederhana yang membagi ruang menjadi tiga wilayah.

seaside_house_10

Desain Rumah Ditepi Pantai – View 9

Di sebelah kiri, Anda akan menemukan keberadaan ruang musik, di mana penghuni rumah bisa menyalurkan hobi bermusi dengan  bermain piano. Di samping ruang musik ini, terdapat kamar tidur. Dua kamar di sebelah kanan mencakup ruang belajar pribadi serta sebuah kamar mandi,  sedangkan kamar tidur utama dengan kamar ganti en suite yang ukurannya cukup besar dan luas terselip di bagian belakang.

Air-sourced heat pump dan panel surya: Perangkat hemat energi

Untuk penghangat ruangan, digunakan air-sourced heat pump. Energi panas yang dihasilkan dari pompa tersebut kemudian didistribusikan ke interior bangunan melalui sistem pemanas. Panel surya di atap  bangunan juga menjadi perangkat tambahan yang berguna untuk menghasilkan sumber air panas.

Dengan semua mekanisme dan perangkat yang dipasang di bangunan ini, diharapkan bangunan ini akan memiliki tingkat energi efisiensi yang tinggi dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu lama

Lokasi bangunan ini dikelilingi oleh dinding batu sebagai retaining wall yang sudah ada sebelumnya, sehingga para arsitek hanya perlu menambahkan sebuah gerbang kayu yang baru.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain Rumah Tepi Pantai Di Ujung Tebing Karya Studio Hyde + Hyde is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

House in Ohno: Ruangan – Ruangan Berhirarki dalam Suatu Rumah Karya Airhouse Design Office

$
0
0

house_in_ohno_2

Review desain House in Ohno Karya Airhouse Design Office yang memiliki fitur struktur kolumnar dan ruangan berhirarki dalam satu rumah, dengan panorama yang dikelilingi oleh kebun pohon kesemek.

Airhouse Design Office merupakan studio arsitektur berbasis di Jepang. Proyeknya kali ini merupakan desain sebuah rumah di mana ruangan – ruangan yang paling pribadi di rumah ini diletakkan agak tersembunyi, yakni di dalam kolom besar. Ruangan ini dikelililingi oleh area double-height yang lebih sering difungsikan untuk area sosialisasi dan berkumpul.

House in Ohno: Rumah dua lantai yang terletak di antara kebun pohon kesemek

Rumah ini dijuluki House in Ohno. Rumah ini terdiri atas dua lantai dan terletak di antara kebun pohon kesemek yang lebih dikenal di Jepang sebagai pohon kaki. Lokasi dari rumah ini berada dalam daerah perumahan di Prefektur Gifu. Toshiyuki Yano merupakan fotografer yang didapuk untuk mengabadikan tiap sudut di ruangan di House in Ohno ini.

house_in_ohno_3

Desain Arsitektur Ohno House – View 2

Keiichi Kiriyama, arsitek utama di kantor desain Airhouse yang juga terlibat dalam proyek ini, sudah berpengalaman dalam menangani proyek – proyek serupa di masa lalu. Proyek-proyek di masa lalu yang ditangani oleh Kiriyama termasuk pembangunan sebuah apartemen dari beton dan tempat tinggal yang dikonversi dari gudang. Pada proyeknya kali ini, sang arsitek dan timnya merancang desain interior di mana kamar pribadi seperti kamar tidur dapat tersembunyi di sudut-sudut dari pusat bangunan secara keseluruhan Penataan seperti ini memungkinkan efek ruangan yang lebih luas yang tercipta dari penggunaan kaca di sekelilingnya.

house_in_ohno_17

Desain Arsitektur Ohno House – View 3

house_in_ohno_18

Desain Arsitektur Ohno House – View 4

Sang arsitek berujar bahwa rumah ini memiliki keuntungan dari segi lanskap karena dikelilingi kebun kaki yang buahnya tumbuh secara musiman. Dari dalam rumah, kita bisa melihat transformasi pemandangan lanskap dari sebelum buahnya muncul sampai seluruh pohon penuh dengan buah.

Bangunan berbentuk bujur sangkar sederhana dengan atap piramida

Bangunan ini memiliki bentuk bujur sangkar sederhana, dengan atap piramida yang dibangun di atas bangunan layaknya sebuah topi besar yang menaungi bangunan tersebut. Tepi atap bergantung di atas dinding untuk menawarkan tempat berlindung dari hujan, dengan ujung atap yang sangat tipis.

house_in_ohno_19

Desain Arsitektur Ohno House – View 5

Fitur kaca yang terdapat pada lantai hingga langit – langit interior terdapat pada tiga dari empat elevasi. Ada juga sebuah teras terlindung yang besar di bagian depan bangunan yang menawarkan ruang transisi antara area dalam dan luar ruangan.

house_in_ohno_29

Desain Arsitektur Ohno House – View 6

house_in_ohno_22

Desain Arsitektur Ohno House – View 7

Ketika klien ingin mendapatkan ruang terbuka yang sangat lebar dengan langit-langit yang tinggi untuk acara – acara tertentu atau di momen tertentu, struktur yang terdiri dari atap besar yang terletak di atas kolom tebal dapat digunakan untuk mewujudkan hal tersebut.

house_in_ohno_5

Desain Arsitektur Ohno House – View 8

house_in_ohno_6

Desain Arsitektur Ohno House – View 9

house_in_ohno_7

Desain Arsitektur Ohno House – View 10

Dengan komposisi seperti ini, hanya langit dan kebun kaki yang terlihat dari dalam ruangan. Keadaan ini mampu memberikan perasaan yang lapang dan leluasa. Dengan kehadiran  kebuh pohon kaki yang ada di sekelilingnya, hal ini mampu memberikan rasa privasi dari dunia luar, yang bisa menciptakan suasana santai di daerah pedalaman.

Struktur kolumnar dengan bentuk dan ukuran yang berbeda

Struktur kolumnar berjumlah tujuh berada di sekeliling interior, memiliki bentuk dan ukuran masing -  masing yang berbeda satu sama lain. Masing-masing berisi dua lantai, dan untuk lantai tingkat atas dapat diakses dengan menggunakan tangga.

house_in_ohno_4

Desain Arsitektur Ohno House – View 11

Kolom yang terbesar memiliki unsur ruangan bergaya tradisional Jepang di lantai bagian bawah. Sementara itu, di lantai atas terdapat kamar tidur utama.

house_in_ohno_23

Desain Arsitektur Ohno House – View 12

Dua kolumnar yang ada di belakang kolumnar utama merupakan lokasi kamar mandi keluarga dan beberapa kamar anak, sementara empat kolumnar lainnya menjadi tempat untuk ruang belajar, pantry dan ruang yang dijadikan tempat penyimpanan barang.

house_in_ohno_10

Desain Arsitektur Ohno House – View 13

house_in_ohno_8

Desain Arsitektur Ohno House – View 14

house_in_ohno_9

Desain Arsitektur Ohno House – View 15

Sisa ruang sekitarnya dibagi untuk menciptakan area ruang tamu, ruang makan dan dapur yang didesain dengan tampilan permukaan bersih putih. Untuk melengkapi fungsi dan tampilan dapur, perabotan dari kayu lapis dihadirkan di sini.

Lantai kayu atau parket, light bulbs, rak kayu dan lemari menjadi detail tambahan bangunan ini

Lantai kayu atau parket banyak diterapkan di hampir seluruh ruangan. Warna cokelat naturalnya melengkapi warna abu-abu biru pucat yang digunakan untuk dinding dan tirai putih yang memisahkan interior dari fasad.

house_in_ohno_26

Desain Arsitektur Ohno House – View 16

house_in_ohno_27

Desain Arsitektur Ohno House – View 17

Light bulbs menggantung rendah dan menerangi area – area yang yang paling sering digunakan. Detail – detail lain yang terdapat di ruangan di dalam rumah ini antara lain rak kayu dan lemari yang ditempatkan berjajar di sekitar sudut-sudut dinding.

Namun, ada sedikit hal yang perlu diperhatikan dari bangunan ini, yakni bentuk atap yang terlalu simple dan minimalis hingga minim detail. Selain itu, keberadaan single concrete half-step yang ada di hall dirasa cukup mengganggu dan kurang begitu signifikan dan kurang jelas peruntukkanya. Tak hanya itu, di wall-void yang terdapat pada dapur masih ada border yang belom selesai. Dan secara keseluruhan, beberapa sudut – sudut di House in Ohno nampak terkesan dipaksakan.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

House in Ohno: Ruangan – Ruangan Berhirarki dalam Suatu Rumah Karya Airhouse Design Office is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Ingin Membangun Villa? Berikut Beberapa Hal Seputar Villa yang Perlu Anda Ketahui

$
0
0

desain_villa_1

Menentukan lokasi villa yang tepat, desain arsitektur villa yang sesuai dengan Anda, dan elemen serta fitur lain pada villa.

Apa itu Villa?

Istilah Villa berasal dari bahasa Italia yang merujuk pada rumah yang dibangun dengan desain klasik Italia. Ciri khas villa yakni sebuah rumah yang besar dengan penekanan pada aspek – aspek outdoor, seperti taman dan fitur outdoor lain. Villa didesain untuk relaksasi dan biasanya didesain eksklusif, berbeda dengan rumah – rumah modern lainnya.  Selain itu, villa kerap digunakan untuk mereka yang ingin menyendiri dan berlibur dari aktifitas sehari – hari.

Mengapa perlu membangun Villa?

Villa merupakan investasi yang menguntungkan, karena kita bisa menyewakannya kepada pengunjung yang ingin berlibur. Harga properti ini pun akan terus merangkak naik, terutama jika lokasinya cukup strategis, dekat dengan obyek wisata alam, dan segmentasi pengunjung yang jelas. Untuk itu, membangun villa menjadi pilihan banyak orang di masa sekarang sebagai pilihan investasi masa depan.

Di mana villa sebaiknya didirikan?

Lokasi villa turut menentukan pembangunan dan konstruksi villa, terutama dalam memilih desain villa yang tepat. Villa sebaiknya dibangun di area yang dekat dengan alam terbuka, misalnya pegunungan, persawahan, danau, atau pantai.

Fitur – fitur arsitektural apa saja yang harus dihadirkan pada villa?

Villa biasanya memiliki fitur – fitur khusus yang membedakannya dengan rumah – rumah pada umumnya. Salah satu yang membedakanya adalah adanya halaman atau courtyard pada interiornya. Di masa lalu, banyak villa juga memiliki tower yang menjadi sentral dan biasanya menjadi fitur tertinggi dibandingkan fitur – fitur lain di rumah. Tower ini menyajikan fungsi sebagai titik fokal pada villa. Villa biasanya didirikan di lahan yang sangat luas dengan taman ekstensif serta fitur air, baik berupa kolam renang, kolam ikan, air mancur, maupun air terjun buatan.

Selain itu, elemen lain yang dihadirkan pada villa misalnya ubin mosaik, patung, dan lukisan, menjadikan villa sebagai area dengan sentuhan seni yang tinggi. Atap villa biasanya terbuat dari terakota. Dindingnya, baik interior maupun eksterior, terbuat dari gips yang dicat dan diberi lukisan

Hal – hal apa saja yang perlu dihadirkan pada lanskap villa?

Karena berada di lokasi yang dekat dengan alam, biasanya lanskap dan vegetasi villa mengikuti lokasi di mana villa berada. Namun jika ingin menciptakan sesuatu yang unik, Anda bisa menambahkan taman yang dipenuhi buah dan hasil pertanian lain, misalnya kebun anggur, kebun apel, kebun strawberry, kebun bunga, dan jenis kebun lain. Kebun – kebun ini biasanya berlokasi di luar villa, namun tak jauh dan masih bisa dicapai hanya dengan jalan kaki.

Khusus untuk daerah dengan kondisi iklim dan cuaca yang kering, bisa memilih kebun lavender, rosemary, citrus atau bugenvil. Penting juga untuk menghadirkan tanaman – tanaman yang evergreen pada villa, jadi meskipun di musim kemarau, taman atau kebun akan tetap terlihat hijau dan segar.

Di samping menambahkan taman atau kebun, elemen lain untuk melengkapi lanskap villa antara lain jalan setapak yang dibuat dari batuan alam, patung – patung, air terjun buatan, dan waduk atau danau buatan.

Bagaimana menentukan desain villa yang sesuai?

Misal, Anda berniat membangun villa di tepi pantai. Maka, desain Villa ala Karibia ini cocok menjadi pilihan. Karibia merupakan kepulauan yang populer akan pantai – pantainya yang indah, lautnya yang biru, dengan iklim tropis yang hampir sama dengan Indonesia. Bangunan villa ala Karibia didesain tahan terhadap terpaan angin yang kencang, dengan concrete block , rebar construction, atau frame-built home.

desain_villa_2

Desain Arsitektur dan Lanskap Villa

Bagaimana merancang desain villa di pegunungan?

Untuk desain villa di pegunungan, ada dua jenis desain villa yang bisa pilih, misalnya desain villa bernuansa etnik khas Indonesia, atau desain villa yang lebih internasional. Lebih menyukai villa bernuansa etnik? Desain villa ala Jawa dan Bali bisa Anda gali dan adaptasi. Namun untuk desain dari luar negeri, Anda bisa memilih desain villa kontemporer Italia. Desain ini mengkombinasikan berbagai elemen seperti halnya gaya arsitektur di jaman kekaisaran Roma.

Beberapa elemen yang dihadirkan antara lain overhanging eaves dengan dinding atau pilar yang dihiasi karya seni (cornice lines). Kebanyakan villa bergaya klasik Italia terdiri atas satu atau dua struktur yang melibatkan unsur logam, terutama besi sebagai elemen yang fungsional sekaligu dekoratif, misalnya untuk pegangan tangga, jendela, hingga upper dan lower deck.

Di samping desain villa kontemporer Italia, Anda bisa mencoba desain villa Tuscan, yang lebih klasik namun tetap memasukkan unsur – unsur modern. Pada eksteriornya, batuan alam seperti batu marmer,  travertine atau batu gamping banyak dimanfaatkan. Selain itu, tiang atau kolom yang lebar dan tinggi akan mudah ditemui pada bagian depan, membentuk bukaan yang berfungsi sebagai pintu maupun jendela. Besi banyak digunakan untuk pintu, frame pada jendela, hingga pagar dan gerbangnya.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Ingin Membangun Villa? Berikut Beberapa Hal Seputar Villa yang Perlu Anda Ketahui is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Casa SM, Rumah Berlokasi di Sisi tebing di Kota Meksiko karya 3archlab

$
0
0

casa_SM_15

Desain rumah di sisi tebing karya 3archlab dengan halaman terbuat dari beton dengan posisi rumah yang melawan tebing.

Sebuah rumah yang berada di sisi tebing idealnya dibangun dengan membelakangi tebing, agar penghuni dapat melihat pemandangan di jurang dan pepohonan di sekeliling tebing lebih leluasa. Tapi, ide tersebut dirasa cukup mainstream, terutama bagi 3archlab, sebuah studio arsitektur lokal di Kota Meksiko. Tak seperti rumah di pinggir tebing pada umumnya, rumah ini berdiri di lokasi yang menghadap arah yang melawan tebing. Gambar – gambar di bawah ini akan menjadi saksisnya.

Casa SM, tempat tinggal di Meksiko yang dikelilingi tebing – tebing

3archlab merancang sebuah tempat tinggal dengan tiga kamar tidur, yang disebut Casa SM. Tempat tinggal ini berlokasi di Meksiko dan dikelilingi tebing – tebing terutama di bagian belakangnya, menjadikan tebing ini semacam dinding penahan terbuat dari batu yang umum kita lihat pada rumah – rumah di area tebing dan pegunungan. Di sisi kanan dan kirinya, nampak rumah – rumah lain yang lokasinya agak jauh dari Casa SM ini.

casa_SM_1

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 2

casa_SM_2

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 3

Awalnya, seorang arsitek dari 3archlab didatangi oleh seorang klien yang meminta dibuatkan sebuah rumah yang memiliki “hubungan ekstrim dengan alam” di mana setiap ruangan dikelilingi unsur alam, sehingga begitu lekat dengan alam dan pemandangan sekitar. Akhirnya, tim arsitek dari 3archlab berhasil menemukan sebuah ide rumah di mana setiap lantainya terhubung dengan sebuah halaman outdoor yang lokasinya ‘terjepit’ di antara bagian belakang rumah dan tebing.

Rumah yang dekat dengan alam, tenang, nan damai, dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan

Salah seorang arsitek dari 3archlab, Emilio Ades Cohen, mengungkapkan bahwa klienya menginginkan sebuah rumah yang begitu dekat dengan alam, tenang, nan damai, dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Mereka menggambarkannya seperti sebuah rumah musim panas atau semacam villa yang nyaman untuk liburan.

casa_SM_4

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 4

Pintu masuk ke rumah Casa SM ini terletak cukup jauh dari rumah – rumah sekitarnya, yakni di lantai yang paling atas di mana terdapat akses yang memungkinkan orang masuk melalui pintu kaca. Tak hanya itu, di sini kita akan menemukan shutter berbahan metal yang langsung menghadap jalan yang ada di puncak bukit. Sehingga dari sini, kita akan disuguhkan pemandangan puncak bukit dan kendaraan atau orang – orang yang lalu lalang di sana.

casa_SM_5

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 5

Garasi dan kantor didesain untuk diletakkan di lantai atas, lalu diikuti dengan keberadaan teras pada rooftopnya. Sementara itu, ruang tamu utama, dapur, area lounge, ruang makan dan ruang mencuci pakaian berada di seberang tingkat di bawahnya. Tiga kamar tidur, beberapa kamar mandi dan ruang TV ditempatkan di lantai bawahnya, dan pada lantai terendah, kita bisa menemukan sebuah gudang, pusat kebugaran dan spa, dan sebuah taman yang sebagian berada di bawah bawah rumah.

casa_SM_19

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 6

casa_SM_20

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 7

casa_SM_21

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 8

Struktur rumah di tepi tebing terbuat dari beton cast dan wooden formwork

Struktur rumah di tepi tebing ini terbuat dari beton cast dengan ditopang wooden formwork. Secara keseluruhan, terdapat tiga tangga yang ada di bangunan rumah ini, di mana satu tangga berada di halaman, dan 2 tangga berada di dalam rumah. Ketiga tangga ini dibuat untuk menghubungkan keempat lantai yang ada dalam Casa SM ini. Ketiga tangga dibuat dengan struktur yang independen dan terdiri atas berbagai macam material, misalnya beton hitam, batu, dan kayu pinus.

casa_SM_3

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 9

Cohen beserta timnya yang lain menggunakan batu dan wooden formwork. Ia begitu menjaga dan memperhatikan setiap detail topografi di lingkungan rumah ini dengan baik, tanpa merusaknya. Mereka berusaha membuat tempat tinggal ini begitu menyatu dengan lingkungan sekitar. Hasilnya, sebuah teras dan platform tercipta dengan apik.

casa_SM_7

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 10

Tangga yang terletak di bagian eksternal disusun dari beton dan batu, mampu melingkupi halaman sekitar, serta keberadaan pohon besar yang tumbuh di pusatnya. Sebuah dinding batu dari tebing membelakangi area ini.

casa_SM_24

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 11

Tim arsitek tersebut juga menggunakan tanaman pakis yang dihadirkan di taman dan dan di pot – pot yang mengelilingi semua kamar. Dengan cara ini, sang arsitek sedang berusaha membantu pemilik rumah agar tercipta konektifitas atau hubungannya dengan alam pada setiap ruangan di rumah.

casa_SM_13

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 12

Tangga – tangga ini terhubung ke serangkaian jalan setapak yang tak lebar dan terbuat dari beton. Di rumah ini juga terpasang sebuah pagar dari bahan metal berwarna hitam yang terletak di sepanjang bagian belakang rumah.

Tangga dari bahan kayu pinus yang memberikan akses ke beberapa ruangan

Kaca panel yang ada pada setiap tingkat menghubungkan ruangan – ruangan dengan teras dari beton. Pada bagian interiornya, kita bisa mengidentifikasi adanya sebuah tangga dari bahan kayu pinus yang memberikan akses antara garasi, dapur, dan ruang TV. Sebuah lemari atau cupboards ditempatkan terintegrasi ke dalam tangga, sehingga menciptakan ruang penyimpanan untuk dapur.

casa_SM_12

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 13

Di tingkat bawah, halaman membentang di bawah rumah yang secara bertahap turun hingga ke bagian depan rumah. Area ini ini tersusun atas batu dan wooden formwork yang tersisa dari beton konstruksi.

casa_SM_16

Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 14

Pada fasad depan, beberapa planter terbuat dari beton hitam mempertegas keberadaan balkon yang tepat mengarah ke kota.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Casa SM, Rumah Berlokasi di Sisi tebing di Kota Meksiko karya 3archlab is a post from: PT. Architectaria Media Cipta


Desain dan dekorasi Interior ala Tuscany: Membawa Suasana Outdoor Masuk ke Dalam Rumah

$
0
0

desain_interior_tuscan_4

Tips menghadirkan dekorasi dan desain interior ala Tuscany ke dalam rumah dengan memanfaatkan banyak unsur dan warna-warna alam.

Desain interior rumah ala Tuscany merupakan ide desain rumah yang mencoba membawa kehangatan, kesan natural, dan kedekatan dengan alam. Tatkala menghadirkan dekorasi interior ala Tuscany ini, kita seolah – olah membawa suasana outdoor masuk ke dalam rumah. Tak cukup itu saja, rumah bertema Tuscany juga kental akan nuansa old dan tempo dulu.

Hal ini tentu bisa menjadi referensi desain interior rumah yang berbeda dari biasanya. Mau tau seperti apa desain interior ala Tuscany? Pelajari karakter desain Tuscany berikut ini.

Material yang digunakan pada desain tuscany

Material alami memegang peranan utama dalam dekorasi Tuscany. Material yang biasa dihadirkan antara lain batuan alam, marmer, terakota dan kayu. Batuan alam seperti marmer umumnya diletakkan pada meja konter, lantai, atau kitchen backsplash. Material batuan juga bisa dihadirkan di sekeliling perapian sebagai aksennya.

Material lain seperti terakota biasa dimanfaatkan sebagai lantai atau atap  rumah. Sementara material kayu lebih banyak ditemui untuk furnitur ala tuscany, terutama meja dan kursi. Biasanya, kayu yang dipilih adalah kayu yang masih kasar dan terlihat tua, namun hadir dengan sedikit ukiran, seperti pilar atau motif bunga.

Warna yang mendominasi dekorasi ala Tuscany

Warna yang lekat dengan tema Tuscany adalah warna – warna yang membumi dan bisa membawa nuansa hangat ke dalam rumah. Warna merah bata, cokelat muda, kunging muda, oranye dan peach adalah warna yang bisa dihadirkan dalam dekorasi interior Tuscany. Kombinasikan warna – warna ini dengan warna biru muda dan hijau muda sebagai representasi dari langit dan tumbuhan.

desain_interior_tuscan_2

Desain Interior Ruangan dan Skema Warna ala Tuscany

Lantai pada bangunan bernuansa Tuscany

Lantai yang lekat dengan dekorasi Tuscany biasanya dibuat dengan tampilan yang sedikit kuno dan rustic serta cenderung mengarah pada kesan Mediterania ala rumah – rumah Italia di jaman dahulu. Untuk Anda yang menginginkan tampilan desain Tuscany yang mewah, Anda bisa menggunakan bahan marmer atau ubin mozaik untuk lainnya.

Bagi yang menghendaki lantai yang nyaman dengan biaya miring, ubin terakota atau lantai kayu dari  dark wood adalah alternatif paling bijak yang bisa Anda pilih. Untuk lantai kayu, pastikan kayu ini memiliki tampilan warna cokelat yang sedikit usang dan rustic. Setelah itu, lengkapi dengan karpet Persia untuk melengkapi lantai rumah Anda.

Dinding untuk bangunan dengan dekorasi Tuscany

Pada dinding rumah bergaya Tuscany, ada baiknya Anda tetap menghadirkan unsur – unsur dan warna yang lekat dengan nuansa alam dengan earth tone. Beberapa komponen penting pada dinding turut menjadi penanda sekaligus ciri khas desain ala Tuscany, antara lain barang – barang mozaik yang antik, mural, dan plaster. Buat dinding Anda agar terkesan lawas dan tempo dulu.

Bahkan, Anda bisa melakukan distressing paint treatments dengan retakan – retakan palsu guna mendapatkan tampilan dinding yang nyaris serupa dengan tampilan dinding di rumah Tuscany yang asli. Atau, Anda bisa menggunakan Venetian plasters yang memerlukan teknik aplikasi pewarnaan yang berlapis – lapis.

Furniture untuk melengkapi dekorasi ruangan Tuscany

Furnitur yang mampu menunjang tampilan desain Tuscany adalah furnitur yang memiliki desain klasik dengan garis – garis lurus yang tegas dan sederhana tanpa banyak ornamen rumit. Semakin sederhana suatu furnitur, justru akan semakin baik. Malahan, kesan yang ingin ditekankan pada furnitur Tuscany adalah kesan klasik yang  cenderung antik. Material yang dipilih cenderung kokoh dan solid. Penggunaan dark hardwood masih mendominasi furnitur ala Tuscany ini. Furnitur yang berbahan dark wood ini  antara lain, meja, kursi, kitchen islands dan kabinet.

Anda juga bisa menggunakan bahan – bahan yang terbuat dari besi atau Wrought iron. Yang pasti, dari seluruh furnitur yang dihadirkan, hindari penggunaan furnitur dari bahan yang sudah dipelitur atau permukaannya dibuat mengkilap. Karena hal ini justru bertentangan dengan prinsip desain ala Tuscany ini.

desain_interior_tuscan_1

Desain Interior dan Furniture Ruangan ala Tuscany

Hiasan, pernak – pernik, dan aksesoris dekorasi Tuscany

Tak lengkap rasanya jika menerapkan desain Tuscany tanpa melibatkan hiasan dan aksesoris pendukungnya. Ada beragam pernak – pernik yang bisa Anda pilih. Misalnya, Anda bisa memilih wall sconces dari bahan besi (wrought iron). Material besi ini bisa juga hadir dalam bentuk dekorasi atau aksesoris lain, misalnya rak majalah atau rak tempat minuman dan makanan ringan.

Untuk kabinet atau lemari pajangan, cobalah isi dengan sesuatu yang berwarna, misalnya piring cantik warna – warni nan cerah. Bisa juga Anda menghadirkan toples – toples selai, lalu isi dengan bumbu dapur, biji – bijian, atau buah – buahan dan kelompokkan berdasarkan jenis serta warnanya. Lalu, susun toples – toples tersebut dengan mempertimbangkan kombinasi dan komposisi warna. Tempatkan toples – toples ini di dapur atau di meja makan sebagai hiasan ruang makan.

Selamat mencoba :)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain dan dekorasi Interior ala Tuscany: Membawa Suasana Outdoor Masuk ke Dalam Rumah is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

House in Tourimachi, Rumah Asimetris yang Menggabungkan Dua Generasi

$
0
0

asymmetric_house_2

Desain arsitektur rumah dengan bentuk asimetris untuk dua keluarga di Jepang karya studio arsitektur SNARK dan OUVI.

Kita tentu sudah sering melihat desain arsitektur rumah yang minimalis dengan garis – garis tegas dan rapi. Kali ini, kita akan mereview desain sebuah rumah yang memiliki bentuk desain asimetris. Rumah ini baru saja dibangun oleh studio arsitektur asal Jepang SNARK dan OUVI.

Studio arsitektur ini menambahkan area selebar enam meter dengan atap miring yang disisipkan di antara dua bangunan. Foto – foto hasil jepretan fotografer Shinzawa Ippei ini akan membawa kita lebih mengenal bagian dalam rumah ini.

Sekilas tentang House in Tourimachi, Sebuah Rumah Asimetris di Jepang

Arsitek    : SNARK (Sunao Koase, Naoki Mashiyama), OUVI (Shin Yokoo)

Teknisi struktur: Shin Yokoo/OUVI

Kontraktor umum: Miyasitakougyou

Secara umum, rumah ini terletak di kota Takasaki, sebuah kota di Prefektur Gunma, Jepang. Rumah ini dijuluki House in Tourimachi dan memiliki tiga lantai yang dirancang oleh SNARK dan OUVI sebagai tempat tinggal bagi dua generasi yang berasal dari satu  keluarga.

asymmetric_house_1

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 2

asymmetric_house_12

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 3

Karakter bangunan asimetris memiliki beberapa keterbatasan yang membuat sang arsitek harus bekerja keras dan berfikir kreatif untuk bisa menangani proyek ini. Penambahan struktur dengan dimensi panjang enam meter panjang dan lebar 13 meter serta bangunan bertingkat tiga di kedua sisi mendorong para arsitek untuk mengintegrasikan void atau ruang hampa di langit-langit, mengatur kembali bagian belakang dan sebuah skylight yang lebar untuk memaksimalkan intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah.

Rumah ganda yang terang dengan akses cahaya matahari yang cukup

Pada proyek rumah asimetris ini, sang klien menginginkan sebuah rumah ganda yang terang dengan akses cahaya matahari yang cukup. Oleh karena itu, klien tersebut ingin merancang sebuah rumah ganda yang diintegrasikan menjadi satu di mana rumah yang satunya akan digunakan untuk tempat tinggal orang tua klien. Rumah ini juga perlu dipasang ventilasi yang baik agar sirkulasi udara dan intensitas cahaya bisa maksimal.

Sebelum menangani proyek ini, sang arsitek menyelesaikan sebuah proyek yang nyaris serupa, yakni sebuah tempat tinggal yang didominasi warna perunggu dan pembangunan perumahan yang berbentuk zig-zag.

Desain arsitektur bangunan rumah asimetris: atap ‘membungkus‘ seluruh bagian rumah

Konsep utama dari desain arsitektur bangunan rumah asimetris ini adalah atap membungkus seluruh rumah, merepresentasikan integrasi kehidupan dua generasi yang berbeda yang tinggal di satu bangunan. Tak hanya itu, atap tersebut juga harus mampu memberikan naungan di saat yang sama.

asymmetric_house_19

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 4

asymmetric_house_20

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 5

Di area ini, pintu masuk sengaja diletakkan di dinding samping supaya terlindung di bawah atap yang overhanging. Pintu ini akan mengarahkan pengunjung untuk masuk ke dalam rumah melalui ruang kecil.

asymmetric_house_15

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 6

asymmetric_house_14

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 7

asymmetric_house_16

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 8

asymmetric_house_17

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 9

Untuk lantai dasar, area ini sengaja didesain agar seluruhnya dihuni oleh penghuni rumah yang tertua, yakni orang tua sang klien, guna memudahkan mobilisasi dan akses mereka ketika ingin berpindah dari satu area ke area yang lain. Sementara itu, dua tingkat di atasnya adalah hunian yang ditinggali klien beserta keluarganya.

Tangga dari material grey powder-coated steel di letakkan di tengah bangunan

Untuk menghubungkan lantai dasar dengan lantai di atasnya, dibangun sebuah tangga tepat di tengah ketiga lantai, jadi semua ruang harus diatur di sekeliling tangga ini. Tangga ini dibuat dari material baja grey powder-coated steel dengan pijakan tangga yang terbuat dari bahan kayu dengan  open risers.

asymmetric_house_3

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 10

asymmetric_house_4

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 11

Atap asimetris landai ke bawah hingga ke bertemu di satu titik, yakni di lantai tengah. Karena bentuknya yang asimetris, maka lantai di tingkat paling atas luasnya hanya setengah dari ukuran dua lantai di bawahnya.

asymmetric_house_5

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 12

asymmetric_house_6

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 13

Jika biasanya pada rumah – rumah modern minimalis kita melihat lantai atas di buat berbentuk kotak atau persegi, di interior rumah asimetris ini, lantai atas dibuat menjorok pada sudut untuk menciptakan sebuah balkon yang terproteksi di salah satu sudut. Seperangkat struktur balok yang menjadi penyangga langit-langit pun mengikuti alur sudut yang sama.

asymmetric_house_17

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 14

Ruangan dengan ketinggian ganda dan struktur landai yang irrelevan di satu bangunan

Pengaturan yang tak biasa ini juga menciptakan ruangan dengan ketinggian ganda di lantai tengah, di mana terdapat beberapa ruangan fungsional seperti ruang tamu terbuka, dapur dan ruang makan.

asymmetric_house_7

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 15

asymmetric_house_8

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 16

Secara keseluruhan, rumah ini memiliki struktur melandai yang irrelevan dan berlawanan dengan struktur rumah pada umumnya. Namun, sang arsitek berujar bahwa cara ini justru mampu membantu menghubungkan kamar dalam area ini tanpa membangun sebuah pilar di dalamnya.

asymmetric_house_10

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 17

asymmetric_house_11

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 18

Selain itu, tidak ada dinding yang dibangun secara lateral untuk balok-balok penyangga. Struktur penyangga tersebut dihadirkan guna menciptakan area pemisah sekaligus menghadirkan ruang terbuka.

Kamar tidur diposisikan di bagian paling depan di kedua lantai atas, sementara kamar tidur untuk lantai dasar terletak agak terselip di bagian belakang.

Penggunaan lantai kayu dan furnitur kayu terlihat berkomplemen

Seluruh area di bangunan asimetris ini menggunakan bahan kayu untuk lantainya, yang dilengkapi dengan rak dan furnitur kayu yang terlihat sangat berkomplemen satu sama lain.

asymmetric_house_18

Desain Arsitektur dan Interior Rumah Asimetris – View 19

Dapur yang berada di lantai tengah memiliki cupboards yang juga terbuat dari kayu. Back splash disusun atas beberapa keramik, sementara worktop dilapisi bahan stainless steel. Satu tingkat di bawahnya terdapat lemari putih dan berfungsi sebagai sekat ruang.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

House in Tourimachi, Rumah Asimetris yang Menggabungkan Dua Generasi is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Desain Paviliun di Taman Tepi Danau Karya Barkow dan Leibinger

$
0
0

desain_paviliun_1

Desain arsitektur sebuah paviliun yang terletak di tepi danau yang difungsikan sebagai area belajar yang berlokasi di Berlin.

Semua tentu setuju jika kita akan lebih bisa berkonsentrasi dalam belajar serta membaca buku jika kita berada di lokasi yang sunyi, tenang, dan tidak banyak gangguan serta lalu lalang orang maupun kendaraan. Maka, sebuah taman mungkin bisa menjadi salah satu area yang nyaman untuk belajar.

Namun, bukan sembarang taman yang bisa membuat kita nyaman belajar, melainkan taman yang sepi dan tenang, seperti sebuah taman di tepi danau. Hal tersebut bisa kita lihat pada desain paviliun ditepi danau berikut ini yang difungsikan sebagai area belajar.

Deskripsi umum proyek paviliun tepi danau di Berlin

Arsitek                    : Barkow Leibinger

Arsitek proyek      : Tobias Wenz

Tim                         : Gustav Düsing, Ulrich Fuchs, Annette Wagner

Teknisi struktur    : Hörnicke-Hock-Thieroff (HHT)

Teknisi Mekanik  : HDH – Ingenieurgesellschaft für technische Gebäudeausrüstung

Arsitek lanskap    : Capatti Staubach

Secara umum, paviliun ini dilengkapi material kaca di sekelilingnya, menjadikan kita mudah mengakses pemandangan danau nan cantik yang ada di sekelilingnya. Tak heran, bangunan paviliun ini menjadi area yang nyaman untuk belajar. Paviliun ini sendiri diperuntukkan bagi seluruh anggota tim peneliti yang tergabung dalam American Academy di Berlin.

desain_paviliun_8

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 2

desain_paviliun_9

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 3

Untuk mewujudkan proyek desain arsitektur paviliun tepi danau kali ini, Arsitek asal Amerika yang bernama Frank Barkow bekerjasama dengan arsitek asal Jerman bernama Rida Leibinger. Mereka berdua diminta untuk membuat pusat studi paviliun di taman tepi Danau lembaga Berlin yang didirikan pada tahun 1994 untuk membantu membina hubungan antara Jerman dan Amerika Serikat. Lembaga tersebut telah melahirkan beberapa alumni yang cukup terpandang di masing – masing negaranya, seperti penulis drama Arthur Miller dan artis Jenny Holzer. Di samping mereka berdua, tentu masih ada beberapa tokoh penting lain yang dulu juga tergabung dalam akademi ini.

Paviliun Fellows: Paviliun di taman tepi danau yang unik dengan dinding kaca, beranda dan atap sudut

Dari kerjasama antara Barkow dan Leibinger ini tercipta Paviliun Fellows – sebutan untuk paviliun ini – dengan sebuah keunikan yakni dinding kaca yang begitu dominan dan dimanfaatkan baik di dalam dan luar. Tak hanya itu, paviliun ini juga memiliki fitur beranda dan atap sudut yang terdiri dari hyperbolic paraboloids.

desain_paviliun_6

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 4

desain_paviliun_7

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 5

Sebelumnya, bangunan ini merupakan sebuah area yang difungsikan sebagai bekas pemandian yang terletak di sebuah lokasi yang menarik, yakni di tepi danau. Bangunan tersebut hanya terdiri dari satu lantai. Paviliun ini tepat menghadap ke arah danau di Berlin, tepatnya di Wannsee area. Paviliun ini berdiri persisnya di sebelah sudut barat daya taman yang mengelilingi rumah akademi di dalam sebuah vila abad ke-19.

desain_paviliun_5

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 6

Pada proyek kali ini, material yang dimanfaatkan antara lain struktur baja dan kaca ringan. Kedua material ini dimanfaatkan sebagai bingkai luar kerangka dan struktur kotak transparan yang ada di tengah. Atapnya miring ke atas dan ke bawah untuk menciptakan gables pada empat elevasi.

Bentuk atap pavilion unik: Garis-garis lurus offset diputar untuk menghasilkan empat hyperbolic paraboloids

Barkow Leibinger menjabarkan bahwa bentuk atap pavilion yang unik ini adalah hasil dari geometri yang teratur, di mana garis-garis lurus offset diputar untuk menghasilkan empat hyperbolic paraboloids, sebuah bentuk yang abstrak namun tetap bisa diterima semua kalangan karena bentuk ini mencerminkan bentuk atap runcing dari sebuah villa yang bersejarah.

desain_paviliun_12

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 7

Ciri khas paviliun yang juga pusat studi ini semakin terlihat menonjol berkat dua hal. Pertama, dengan permukaan yang mayoritas terbuat dari kaca, paviliun ini tampak mengambang di atas rumput – rumput hijau yang ada di taman. Selain itu, warna putih yang menjadi warna dominan paviliun ini semakin mempertegas kekhasan taman ini.

Interior paviliun terbagi ke dalam beberapa ruangan

Interior di dalam paviliun ini terbagi ke dalam beberapa area sederhana, sejumlah delapan ruangan. Enam ruang studi, masing-masing dengan luas tujuh meter persegi, diposisikan berjejeran di pertengahan paviliun. Di samping itu, terdapat sebuah area studi kelompok yang lebih besar yang diposisikan di salah satu ujungnya, sedangkan ujung paviliun yang lain dimanfaatkan sebagai dapur.

desain_paviliun_13

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 8

Patung klasik abad ke-19 sebagai dekorasi sekaligus aksen paviliun

Pintu kaca memungkinkan setiap ruang belajar di dalam paviliun dapat dibuka dan langsung memberikan akses menuju beranda di sekitarnya yang juga terlindung di bawah atap. Tak jauh dari tempat itu, sebuah patung abad ke-19 diposisikan sebagai salah satu dekorasi sekaligus aksen yang memperkuat unsur Eropa.

desain_paviliun_10

Desain Arsitektur Paviliun Ditepi Danau – View 9

Patung ini sudah ada sebelumnya, dan merupakan patung karya Georg Kolbe, yang dijuluki Verkündigung dan dibuat tahun 1937 dan memberikan nafas baru nan klasik pada paviliun, mengingatkan kita pada Der Morgen karya Kolbe yang dibuat tahun 1925 dan diletakkan di paviliun Barcelona Mies van der Rohe.

Dinding paviliun didominasi kaca atau  glazing

Dinding antara kamar dan koridor pusat lebih didominasi dinding kaca atau  glazing, tetapi dinding ini dapat ditutupi dengan sebuah tirai untuk meningkatkan privasi. Sementara itu, di sini juga terdapat jendela tingkat tinggi yang memungkinkan cahaya matahari melewati seluruh bagian interior paviliun.

Sebuah platform baja yang tercover dalam papan kayu ek berfungsi sebagai permukaan lantai paviliun yang tahan lama baik di dalam maupun di luar. Atap didukung oleh empat kolom I-beam, yang mengintegrasikan drainase air hujan.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain Paviliun di Taman Tepi Danau Karya Barkow dan Leibinger is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Desain Interior Mewah nan Berkelas untuk Real Estate Tropis karya Poggi Design

$
0
0

real_estate_tropis_2

Ulasan mengenai desain interior monokromatis yang dilengkapi furnitur dari brand ternama pada real estate mewah bertema tropis di Miami Beach karya Poggi Design.

Studio desain interior, Poggi Design, baru saja dipilih untuk mengerjakan sebuah proyek interior real estate di Miami. Juan Poggi tergolong salah satu desainer interior paling produktif yang berbasis di Florida selatan.

Poggi Design menyelesaikan desain interior real estate tropis seluas 15.000 kaki di Pulau eklusif La Gorce Island di Miami Beach. Real estate ini menawarkan beberapa brand furnitur yang diakui di seluruh dunia dengan desain bergaya kontemporer di bawah brand Luminaire Miami.

Real estate tropis tepi pantai seluas 15.000 sebagai bagian dari Miami Beach Property

Menggunakan produk – produk dari brand Luminaire, Poggi Design melengkapi desain interior sebuah real estate tropis di Pulau La Gorce di Miami Beach dengan kesan yang elegan sekaligus berkelas. Tak percaya? Foto – foto hasil bidikan Carlos Domenech ini akan membuat Anda semakin takjub dengan koleksi Luminaire yang ada pada Miami Beach ini.

Pendiri Poggi Design, Juan Poggi, menggunakan produk yang tersedia dari Luminaire Lab di Miami Design District untuk melengkapi desain interior real estate yang ukurannya cukup luas tersebut.

Real estate dengan clean lines dan white stucco pada eksteriornya

Pada bagian eksterior real estate berkelas ini, garis-garis yang minimal dan lurus tampak menjadi ciri khasnya. Bangunan yang terletak di tepi pantai ini mengaplikasikan white stucco pada eksteriornya dan stucco ini juga berfungsi sebagai frame yang membingkai kaca yang ada pada fasadnya dan menghadap langsung ke arah kolam renang. Real estate ini dikelilingi pintu kaca geser transparan yang menyebabkan sinar matahari mampu masuk ke dalam ruangan dan bisa dimaksimalkan untuk pencahayaan alami.

real_estate_tropis_8

Desain Interior Real Estate Tropis – View 2

Furnitur outdoor untuk real estate dengan desain elegan dan abadi

Tak hanya itu,  pemandangan tanaman – tanaman hijau dan perkebunan yang subur di sekitar Florida ini juga bisa diakes dari dalam real estate. Keberadaan kolam renang besar di kawasan real estate tepi pantai ini mampu memperluas dimensi patio, yang dilengkapi dengan kursi – kursi santai untuk berjemur dari brand ternama. Furnitur outdoor yang digunakan di teras dan kolam renang mencakup Frame sofa, Afra kursi armchairs, dan kursi berjemur dari brand Cove.

real_estate_tropis_1

Desain Interior Real Estate Tropis – View 3

Semua outdoor furnitur ini dirancang oleh Francesco Rota untuk sebuah brand Italia dan Amerika Serikat bernama Paola Lenti. Dengan desain elegan dan abadi, furnitur outdoor Paola Lenti membuat real estate ini surga bagi pecinta nuansa tropis.

Furnitur monokrom dan ramping untuk interior real estate Miami Beach

Untuk interiornya, Poggi Design memilih furnitur yang ramping guna menciptakan lingkungan yang kontemporer dengan aksesoris hitam dan putih, namun tetap terkesan soft. Warna palet monokrom dipilih untuk seluruh desain interior Poggi Design. Warna monokrom ini semakin menguatkan kesan mewah nan berkelas.

real_estate_tropis_5

Desain Interior Real Estate Tropis – View 4

Design pieces dan karya seni untuk memberikan percikan warna pada interor

Untuk memberi sedikit aksen, dipilihlah beberapa design pieces dan karya seni untuk memberikan percikan warna yang mampu menyegarkan tampilan interior real estate ini. Keberadaan karya seni sengaja dimaksimalkan di interior real estate ini. Kehadirannya mampu memberikan percikan warna di tengah interior yang didominasi warna monokrom dan warna putih pada lantainya.

real_estate_tropis_4

Desain Interior Real Estate Tropis – View 5

Sofa beludru warna merah mendominasi ruang keluarga

Di ruang keluarga, kita bisa menemukan sebuah kemewahan tersendiri dengan hadirnya sebuah sofa beludru warna merah dari Campana brothers yang berasal dari Brasil. Sofa ini diproduksi oleh pabrikan asal Italia,  Edra. Sofa ini dilengkapi bantal yang cukup panjang yang terjalin dan menjadi satu, mengikut kontur sofa.

real_estate_tropis_6

Desain Interior Real Estate Tropis – View 6

Sofa putih Extra Wall mampu membawa simetri dan keseimbangan pada serambi

Karya dari desainer asal Italia, Piero Lissoni,  juga bisa ditemui di sini, yakni sebuah sofa  putih Extra Wall yang diletakkan di serambi. Kehadiran sofa putih tersebut mampu membawa simetri dan keseimbangan pada ruang tersebut. di samping meja makan merk Simplicity oleh Carlo Santambrogio, seorang desainer furnitur yang juga berasal dari Italia.

real_estate_tropis_3

Desain Interior Real Estate Tropis – View 7

Furnitur – furnitur lain yang digunakan oleh Miami Beach property termasuk Brno chairs dengan bahan kulit yang dibuat dari seorang desainer beraliran modernist. Produk tersebut didesain untuk sebuah perusahaan Amerika, Knoll in. Untuk pencahayaan, karya – karya desainer Ingo Maurer Oh Mei Ma ceiling lamp juga digunakan di real estate mewah ini.

real_estate_tropis_7

Desain Interior Real Estate Tropis – View 8

Sekilas tentang Poggi Design

Poggi telah terlibat dalam industri desain sejak 1980-an. Sebagai seorang desainer grafis dan memiliki fondasi yang kuat dalam dunia interior dan arsitektur, Poggi memposisikan dirinya sebagai interpreter akan keinginan dan impian individu dalam hal interior. Bagi Poggi dan timny,  kolaborasi antara desainer dan klien sangat penting dan esensial gunan membangun sinergi ide dan penciptaan lingkungan. Tercatat ada beberapa brand dunia ternama di bidang desain kontemporer seperti B&B Italia, Edra, Living Divani, Porro, Zanotta yang pernah bekerja sama dengannya.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-27133777, atau 0251-8051999 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Desain Interior Mewah nan Berkelas untuk Real Estate Tropis karya Poggi Design is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Rumah Bata karya Tropical Space dengan Konsep yang Mengadopsi Rumah Rayap

$
0
0

rumah_bata_1

Review proyek remodelling rumah bata di Vietnam yang mengadaptasi konsep rumah rayap karya Tropical Space.

Dinding bata yang didesain berlubang – lubang pada rumah ini menjadi pelengkap struktur beton sebuah rumah tua yang lokasinya terletak di pusat kota di Vietnam. Rumah bata ini baru saja mengalami remodelling oleh arsitektur lokal, yakni tropis Tropical Space studio. Oki Hiroyuki mencoba memperlihatkan setiap detail rumah bata ini melalui gambar hasil bidikan kameranya.

Pada remodelling rumah bata ini, arsitek Vietnam yang tergabung dalam memperbaharui tampilan rumah bata dua lantai tua yang dimiliki oleh keluarga yang berjumlah tiga orang. Rumah ini terletak di Vietnam, tepatnya di Da Nang, sebuah kota yang terletak di tepi pantai di Vietnam.

The Termitary House, proyek remodelling rumah bata dua lantai

Pada proyek remodelling rumah bata dua lantai ini, sang arsitek mempertahankan hanya struktur beton slab saja, sementara itu, ruangan di dalamnya ditutup dengan kisi-kisi berbentuk lubang – lubang yang dibuat dari bahan batu bata guna menciptakan sebuah tempat tinggal baru yang dijuluki The Termitary House.

rumah_bata_2

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 2

Menurut para arsitek, referensi penggunaan material batu bata dengan warna oranye-merah ini berasal dari menara yang dibangun di tempat-tempat suci di sekitar wilayah tersebut saat berdirinya Kerajaan Champa, salah satu kerajaan terbesar di Vietnam yang berdiri antara 4 dan 15 abad. Di jaman tersebut, untuk mendapatkan kombinasi warna oranye dan merah yang sempurna, batu bata yang digunakan terlebih dahulu dipanggang atau diasapi (baked-brick).

rumah_bata_3

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 3

Denah ruang pada rumah bata terinspirasi oleh sarang rayap

Sementara itu, denah ruang pada rumah bata ini terinspirasi oleh sarang rayap yang biasa dibuat di dalam tanah. Untuk itu, area fungsional terletak di tengah – tengah dan dikeliling struktur bata berlubang – lubang ini.

rumah_bata_11

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 4

rumah_bata_10

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 5

rumah_bata_12

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 6

Proyek remodelling ini menampilkan desain khusus dengan adanya dinding bata yang didesain dengan banyak lubang, ditambah dengan ruang antar-lantai yang cukup luas dan besar, sehingga memungkinkan angin dan cahaya untuk sampai ke segala penjuru rumah. Bahkan, angin dan cahaya matahari bisa menembus bagian rumah, meski yang paling sulit sekalipun.

rumah_bata_4

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 7

Desain dan penataan rumah bata dirancang untuk mengadaptasi cuaca dan iklim tepi pantai

Desain dan penataan rumah bata ini dirancang untuk mengadaptasi karakter cuaca dan iklim di tepi pantai yang cenderung fluktuatif. Kondisi lingkungan dan cuaca cukup bervariasi, di mana terdapat dua musim yakni musim panas yang kering dan ekstrim, dan musim hujan dengan beberapa badai tropis setiap tahun. Untuk itu, rumah ini harus didesain agar bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca dan hembusan angin di sekitar area ini.

rumah_bata_14

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 8

rumah_bata_15

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 9

Satu set glazing di belakang dinding berlubang menciptakan lapisan ganda yang melindungi rumah bata terhadap angin dan hujan, dan juga menciptakan area untuk dua teras yang mungil dengan dominasi batu kerikil pada teras depan dan teras belakang rumah. Dua area ini juga dapat membantu mengontrol ventilasi.

rumah_bata_22

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 10

rumah_bata_23

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 11

rumah_bata_24

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 12

Dua sisi dinding yang menghadap ke rumah tetangga dibuat menggunakan penataan blok – blok yang solid. Beberapa batu bata individu diletakkan dengan apik pada bagian fasad, yang kemudian menciptakan sebuah pola yang tampak komplemen dengan jalan dan taman yang ada di depannya.

rumah_bata_13

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 13

Sinar cahaya buatan dapat tembus melalui dinding bata dari depan dan belakang fasad pada waktu malam hari. Pada siang hari, sinar cahaya alami dari matahari dapat masuk ke dalam rumah melalui struktur berlubang tersebut dan kemudian diteruskan ke seluruh interior ruangan.

Rumah bata terlihat seperti lentera raksasa

Sang arsitek mengungkapkan bahwa pada sore dan malam hari, rumah bata ini terlihat seperti sebuah lentera raksasa dengan lampu-lampu di sana-sini yang berasal dari lubang.

Di dalam, langit-langit beton dibiarkan terbuka. Sementara itu pada lantainya, kita akan menemukan penggunaan grey terazzo, yakni sebuah material komposit dengan tampilan bercak – bercak yang artistik.

Ruang keluarga dan ruang makan dengan konsep open-plan

Area ruang keluarga dan ruang makan didesain dengan konsep open-plan dan ditempatkan di pusat ruang. Kamar tidur utama, dua kamar mandi, area penyimpanan dan tangga berada di sekeliling area pusat ini dan posisinya berlawanan dengan dinding bangunan. Struktur – struktur ini bertindak sebagai penyangga untuk menghadapi jika sewaktu – waktu terjadi cuaca buruk.

rumah_bata_5

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 14

rumah_bata_6

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 15

rumah_bata_4

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 16

Kombinasi dinding yang terbuat dari material solid yang didesain berlubang menyediakan berbagai tingkat privasi untuk setiap ruang.

Di ruangan – ruangan publik, anggota keluarga dapat memandang dan mengobrol dengan satu sama lain melalui dinding dengan lubang yang diatur secara acak. Arsitek pada proyek ini mengatakan dinding ini mengadaptasi konsep rumah rayap yang sebenarnya.

rumah_bata_19

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 17

rumah_bata_20

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 18

Skylight meneruskan cahaya matahari dan menyediakan akses pemandangan langit

Skylight juga turut dihadirkan di rumah bata ini dan ukurannya cukup panjang. Skylight ini meneruskan cahaya matahari di siang hari sehingga dapat menjangkau ke pusat bangunan atau bahkan ke seluruh area dalam rumah. Skylight ini juga membuat masing-masing kamar mendapat akses untuk menikmati pemandangan langit dan taman rimbun yang ditempatkan pada atap datar.

rumah_bata_16

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 19

rumah_bata_18

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 20

rumah_bata_17

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 21

Di lantai atas, sebuah kamar tidur dengan kamar mandi dalam, ruang altar untuk berdoa dan perpustakaan terletak di sekitar tepi sebuah atrium besar yang menghadap ke ruang keluarga.

rumah_bata_7

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 22

rumah_bata_8

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 23

rumah_bata_9

Desain Arsitektur Rumah Bata – View 24

Mebel kayu, termasuk tempat tidur 4 tiang, rak dan tempat duduk, terbuat dari kayu yang sebelumnya digunakan pada atap rumah asli.  Sementara itu, tanaman yang diletakkan di rumah ini diambil dari kebun asli yang terintegrasi ke dalam lanskap bebatuan di sekitar sktruktur rumah bata untuk mempertahankan beberapa fitur yang sebelumnya sudah ada di bangunan rumah yang asli.

(image source by: www.dezeen.com)

..

architectaria.com | Arsitek, Desain Interior, General Contractor

Untuk Anda yang berada diwilayah JABODETABEK dan membutuhkan jasa arsitek, desain interior dan jasa kontraktor untuk membangun/merenovasi rumah, silahkan menghubungi kami melalui nomor: 081229400888, 087710400888, 021-27133777, atau 0251-8051999 (Bogor).

(Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat, jika anda menikmati membaca artikel-artikel di web ini, anda dapat berlanggangan untuk membaca artikel ini melalui email. Silahkan klik DISINI jika anda ingin berlangganan membaca artikel dari architectaria.com melalui email).

Rumah Bata karya Tropical Space dengan Konsep yang Mengadopsi Rumah Rayap is a post from: PT. Architectaria Media Cipta

Viewing all 112 articles
Browse latest View live